Monday, March 17, 2025
spot_img
HomeNewsKasus Napi Kabur di Aceh Ternyata Kabarnya Gara-gara Tuntutan Bilik Asmara

Kasus Napi Kabur di Aceh Ternyata Kabarnya Gara-gara Tuntutan Bilik Asmara

Nawabineka – Bro, kabar heboh datang dari Aceh! Baru-baru ini, puluhan narapidana kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, tepat menjelang buka puasa, Senin (10/3/2025). Kasus ini ternyata berkaitan dengan tuntutan warga binaan yang menginginkan bilik asmara di penjara. Konon, kondisi lapas yang kelebihan kapasitas juga jadi salah satu faktor pemicu kerusuhan.

Menurut Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Aceh, Yan Rusmanto, saat ini Lapas Kutacane menampung 368 penghuni. Dari jumlah tersebut, 318 di antaranya adalah narapidana dan sisanya tahanan. Nah, total 50 orang dikabarkan berhasil melarikan diri.

Baca Juga: Menu Takjil Unik dan Kekinian yang Sedang Viral di Ramadan 2025

“Pihak lapas terus berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI serta pemerintah daerah setempat. Kami juga mengimbau narapidana yang kabur tersebut segera kembali karena akan dicari terus,” kata Yan.

Tak lama kemudian, Yan menambahkan bahwa sebanyak 13 dari 50 narapidana yang sebelumnya melarikan diri sudah berhasil ditangkap. Tujuh di antaranya diamankan di Polres Aceh Tenggara, dan satu lagi ditangkap di rumah petugas.

“Sebanyak 13 narapidana yang sebelumnya melarikan diri dari Lapas Kutacane, sudah ditangkap. Tinggal 37 orang lagi masih dalam pencarian,” ujarnya.

Perbedaan data pun muncul, karena Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) menyatakan total ada 49 narapidana yang kabur dari Lapas Kutacane, Aceh Tenggara. Humas Ditjenpas, Rika Aprilianti, mengungkapkan bahwa sebanyak 14 narapidana telah menyerahkan diri atau ditangkap kembali, sementara sisanya, sebanyak 35 orang, masih dalam pengejaran.

“WBP yang melarikan diri 49 orang, tertangkap kembali dan menyerahkan diri 14 orang. Sementara 35 orang masih dalam pengejaran,” kata Rika dalam keterangan tertulis, Selasa (11/3/2025).

Kejadian dramatis ini terjadi menjelang buka puasa, saat puluhan narapidana memanfaatkan pintu utama yang dijebol dan atap lapas sebagai rute pelarian. Padahal, tiga pintu pengaman di lapas tersebut semula terkunci rapat. Banyak dari para narapidana yang terlibat kasus narkotika, dan aksi mereka menimbulkan kepanikan di kalangan warga sekitar. Beberapa warga yang sedang beraktivitas di luar lapas sempat panik dan merekam momen dramatis ini menggunakan ponsel mereka.

Kisah ini jadi bukti nyata bahwa di balik sistem penjara, masih banyak isu internal yang perlu diatasi. Bagi kita, terutama anak muda, penting untuk menyimak dan mengkritisi kondisi sistem pemasyarakatan agar ke depannya bisa lebih tertib dan profesional. Selain itu, peristiwa ini juga mengingatkan kita bahwa tuntutan atau harapan yang tidak realistis—seperti permintaan bilik asmara—dapat memicu ketidakstabilan di lingkungan tertentu.

Semoga kejadian ini bisa jadi pelajaran berharga untuk semua pihak, sehingga upaya perbaikan sistem penjara bisa segera dilakukan demi keamanan dan ketertiban bersama. Tetap kritis dan peduli dengan isu sosial, karena sebagai generasi muda, kita punya peran penting dalam membentuk masa depan bangsa!

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments