Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeLifestyleHealthKasus Kanker Penis Marak Terjadi, Ini Penyebab dan Cara Mengantisipasinya

Kasus Kanker Penis Marak Terjadi, Ini Penyebab dan Cara Mengantisipasinya

NawaBineka – Kasus kanker penis di dunia meningkat dan diperkirakan akan naik sebesar 77 persen dalam 26 tahun ke depan. Peningkatan signifikan terlihat di Jerman, dengan kasus melonjak 50 persen antara 1961 dan 2012, serta di Inggris yang juga mengalami kenaikan.

Brasil memiliki salah satu tingkat kanker penis tertinggi di dunia, setelah Uganda. Antara 2012 dan 2022, Brasil melaporkan 21.000 kasus kanker penis dengan 4.000 kematian.

Baca Juga: HUT Ke-497 Jakarta Kota Global Berjuta Pesona

Bahkan, sebanyak 6.500 pria di Brasil harus menjalani amputasi. Maranhão, negara bagian termiskin di Brasil, memiliki tingkat kejadian tertinggi secara global yaitu 6,1 per 100.000 laki-laki.

Pada 2018, pensiunan asal Brasil bernama Joao, mencari bantuan medis setelah menemukan kutil di penisnya.

“Saya mulai mengunjungi klinik medis untuk mencari tahu apa penyebabnya, namun semua dokter mengatakan kepada saya bahwa hal itu disebabkan oleh kelebihan kulit dan obat yang diresepkan,” tutur Joao dikutip BBC.

“Bagi keluarga saya, ini adalah kejutan yang sangat tidak menyenangkan, terlebih lagi karena sebagian penis saya harus diamputasi. Saya merasa seperti dipenggal,” sambung dia.

Baca Juga: Tangis Bahagia Sambut Lamaran Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid

“Ini adalah jenis kanker yang tidak dapat Anda bicarakan dengan orang lain karena bisa menjadi lelucon,” tutur pria berusia 63 tahun itu.

Ilustrasi Kanker Penis. (foto: Freepik)
Ilustrasi Kanker Penis. (foto: Freepik)

Penyebab Kanker Penis

Dokter di Brasil percaya rendahnya tingkat vaksinasi HPV (human papillomavirus) jadi penyebab peningkatan kasus. Mauricio Dener Cordeiro dari Perkumpulan Urologi Brasil mengatakan HPV adalah “salah satu faktor risiko utama” kanker penis.

Tingkat vaksinasi HPV di Brasil hanya 57% untuk anak perempuan dan tidak melebihi 40 persen untuk anak laki-laki. Cakupan ideal adalah 90 persen untuk pencegahan.

Baca Juga: Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel, Nikita Mirzani Singung Soal “Raja Gimmick”

Pria yang mengalami keluarnya cairan dari penis, perubahan warna, atau perubahan gairah seks harus segera menemui dokter, karena deteksi dini penting untuk menghindari amputasi. Meskipun ada peningkatan diagnosis global, kanker penis tetap merupakan penyakit yang jarang ditemui.

Laporan di Uganda, antara 2008 dan 2012, angka kanker penis adalah 2,2 per 100.000 pria, sementara di Brasil adalah 2,1 per 100.000 pria.

Ilustrasi Kanker Penis. (foto: Freepik)
Ilustrasi Kanker Penis. (foto: Freepik)

Cara Mengantisipasi Kanker Penis

Ketua Urologi di Frimley Health NHS Foundatioun Trust Neil Barber menjelaskan, kasus kanker penis hampir tidak pernah ditemukan pada populasi pria yang sudah disunat.

“Kanker penis hampir tidak pernah terjadi pada populasi yang disunat. Kebersihan yang buruk dan infeksi di bawah kulup, serta kondisi seperti phimosis yang membuat kulup sulit ditarik kembali, merupakan faktor risiko. Hal ini terkait dengan risiko infeksi yang lebih tinggi secara keseluruhan,” kata Barber.

Dikutip American Cancer Society, pria yang disunat saat masih anak-anak memiliki risiko lebih rendah untuk terkena kanker penis dibandingkan pria yang tidak disunat. Selain itu pria yang disunat pada usia remaja tampaknya memiliki perlindungan dari kanker penis.

Rendahnya risiko pada pria yang disunat memang tidak dijelaskan dengan rinci, namun mungkin terkait dengan faktor risiko lain yang diketahui. Salah satu alasan beberapa ahli berpendapat bahwa sunat dapat membantu mencegah kanker penis adalah karena suatu kondisi yang disebut phimosis, ketika kulup tidak dapat ditarik kembali.

Baca Juga: Bikin Bangga! Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal RI Ternyata Salip AS hingga Jepang

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments