NawaBineka – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, mengungkapkan bahwa dirinya masih memiliki hubungan yang baik dengan Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik, Puan Maharani.
“Hubungannya memang hangat betul, memang hangat, dengan Mbak Puan hangat,” ujar Jokowi kepada awak media usai menghadiri acara buka puasa bersama di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (21/3/2025) malam..
Namun ketika ditanya mengenai kemungkinan pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jokowi belum memberikan kepastian. Ia hanya mengatakan bahwa hubungannya dengan Megawati tetap baik dan berharap situasi akan terus membaik ke depan.
“Ya belum, tapi akan apa ya, ke depan saya kira akan baik-baik saja,” katanya.
Seperti diketahui, Jokowi merupakan kader PDIP sejak awal karier politiknya. Ia pertama kali maju sebagai Wali Kota Solo pada 2005 dengan dukungan PDIP dan PKB. Perjalanan politiknya kemudian berlanjut hingga ke tingkat nasional, ketika diusung PDIP sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada 2012, lalu sebagai calon Presiden pada 2014 dan kembali terpilih pada 2019.
Namun, hubungan Jokowi dengan partai yang telah membesarkannya itu mulai renggang menjelang Pemilu 2024. Perbedaan sikap politik, khususnya dalam dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden, menjadi titik panas yang memperkeruh relasi antara Jokowi dan PDIP.
Puncaknya terjadi pada 17 Desember 2024, ketika PDIP secara resmi memecat Jokowi dari keanggotaan partai. Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, menyatakan bahwa Jokowi dianggap melakukan pelanggaran berat karena mendukung pasangan calon dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan dinilai menyalahgunakan kekuasaan.
Sebelumnya, pada 22 April 2024, PDIP juga telah menyatakan bahwa Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, bukan lagi bagian dari partai. Hal itu menyusul keputusan mereka untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang tidak diusung oleh PDIP dalam kontestasi politik nasional.
Meskipun telah resmi dikeluarkan dari PDIP, pernyataan Jokowi soal hubungan hangat dengan Puan Maharani dan sikap optimis terhadap hubungannya dengan Megawati memberikan sinyal bahwa ruang komunikasi masih terbuka.