Sunday, September 22, 2024
spot_img
HomeNewsMegapolitanJeratan Pinjol di Balik Kasus 1 Keluarga Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan,...

Jeratan Pinjol di Balik Kasus 1 Keluarga Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan, Polisi Dalami Motif

NawaBineka – Publik dikejutkan dengan kasus satu keluarga yang terdiri dari 4 orang tewas bunuh diri dengan cara melompat dari Apartemen Teluk Intan di Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/3/2024) sore. Diduga kuat, alasan bunuh diri 1 keluarga di apartemen tersebut karena terjerat pinjaman online atau pinjol.

Satu keluarga itu terdiri sang ayah berinisial EA (50), ibu AI (50), anak perempuan JL (15), dan anak laki-laki JW (13) ditemukan tewas usai melompat dari lantai 22 apartemen tersebut.

Baca Juga: Hasil Sidang Isbat, Pemerintah Tetapkan Awal Puasa 1 Ramadan 1445 H

Ilustrasi Depresi. (Freepik)
Ilustrasi Depresi. (Freepik)

Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya menjelaskan, pihaknya sedang mendalami motif tejerat pinjol dan mencari sejumlah alat bukti yang dapat menguatkannya.

“Masih didalami ke arah sana,” kata Kompol Agus, Minggu (10/3/2024).

Menurut Agus, sejauh ini alat bukti yang berhasil didapatkan kepolisian hanya rekaman CCTV di Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Penjaringan, Jakarta Utara.

“CCTV menunjukkan para korban ini datang bersama, naik lift bersama, kemudian di lift EA menciumi para korban lain, kemudian AI mengumpulkan HP para korban di tasnya, sampai keluar lift bersama,” ujar Kompol Agus.

Dia menambahkan, hingga kini masih belum ada saksi yang melihat langsung keempat korban terjun bebas dari rooftop apartemen tersebut.

Saling Mengikat Tangan saat Lompat

Ilustrasi. (Freepik)
Ilustrasi. (Freepik)

Kompol Agus menceritakan, kejadian bunuh diri ini pertama kali diketahui oleh EF, karyawan yang bertugas di lobi apartemen. Saat itu, saksi EF mendengar benturan keras saat berjaga, kemudian mendapati empat mayat tergeletak dengan kondisi tangan terikat.

Berdasarkan olah TKP, diketahui bahwa empat korban mengalami luka serius di bagian kepala belakang dan patah tulang di sekujur tubuh. Kini, seluruh jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo guna pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Korban Bullying Anak Vincent Rompies Minta Perlindungan LPSK Usai Diancam di Medsos

Berdasarkan informasi, satu keluarga itu datang ke apartemen menggunakan mobil GranMax lalu naik eskalator ke lantai atas. Dari rekaman CCTV, EA terlihat mencium kening keluarganya jelang bunuh diri. AI mengumpulkan ponsel para korban dalam sebuah tas.

Kompol Agus menyatakan, keluarga itu sempat menempati salah satu unit di Apartemen Teluk Intan, tetapi tidak memperpanjang sewa sejak dua tahun lalu.

“Dulu pernah tinggal di sini, sudah lama tidak tinggal di sini. Sudah dua tahun tidak tinggal di sini, baru hari ini datang langsung kejadian bunuh diri,” kata Kompol Agus.

Catatan Redaksi:
Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Hubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas, biro psikologi, dan juga melalui online, atau Rumah Sakit (RS) terdekat.

Selain itu, Kamu juga bisa menggunakan layanan konseling psikologi SEJIWA dengan menghubungi nomor 119 (ekstensi 8).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments