NawaBineka – Hujan meteor Alpha Centaurid tengah berlangsung sejak 28 Januari hingga 21 Februari 2025. Puncaknya diprediksi terjadi pada 8 Februari 2025 mendatang, tepatnya pukul 09.00 WIB.
Fenomena langit ini merupakan hasil dari Bumi yang melewati puing-puing peninggalan benda langit tak dikenal, yang kemungkinan berasal dari komet atau objek tata surya lainnya.
Dilansir dari Astro Tourism, Rabu (5/2/2025), hujan meteor Alpha Centaurid dinamai sesuai dengan konstelasi Centaurus yang berada di langit tenggara pada periode ini. Artinya, meteor akan tampak berasal dari arah tenggara saat diamati.
Karakteristik Hujan Meteor Alpha Centaurid
Fenomena ini biasanya menghasilkan sekitar enam meteor per jam (ZHR). Jumlah meteor yang dapat terlihat akan semakin banyak jika kondisi langit benar-benar gelap dan titik radiannya berada tepat di atas kepala. Namun, dalam praktiknya, kondisi pengamatan ideal ini sulit dicapai di banyak lokasi.
Menurut laman In the Sky, hujan meteor Alpha Centaurid tidak akan terlihat di Jakarta hingga sekitar pukul 21.53 WIB setiap malam, saat titik radiannya muncul di atas cakrawala timur. Hujan meteor ini akan terus aktif hingga pukul 05.32 WIB, dengan titik radian mencapai puncaknya sekitar pukul 05.00 WIB. Oleh karena itu, waktu terbaik untuk menyaksikan fenomena ini adalah sebelum Matahari terbit.
Bagi pengamat langit yang ingin menyaksikan hujan meteor Alpha Centaurid, disarankan mencari lokasi yang minim polusi cahaya serta memastikan kondisi langit cerah agar peluang melihat meteor lebih besar. Fenomena langit ini menjadi salah satu daya tarik bagi pecinta astronomi dan sains, memberikan kesempatan untuk menikmati keindahan alam semesta.