Thursday, April 3, 2025
spot_img
HomeLifestyleHealthIni Alasan Warga Indonesia Pilih Berobat ke Malaysia dan Singapura!

Ini Alasan Warga Indonesia Pilih Berobat ke Malaysia dan Singapura!

NawaBineka – Industri kesehatan Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam menarik pasien domestik. Banyak warga Indonesia, khususnya dari kalangan menengah ke atas, masih lebih memilih berobat ke luar negeri ketimbang mendapatkan perawatan di dalam negeri.

Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura menjadi tujuan utama bagi pasien asal Indonesia, disusul Jepang dan Amerika Serikat. Berdasarkan data, Indonesia kehilangan devisa hingga Rp180 triliun setiap tahunnya akibat banyaknya masyarakat yang mencari layanan kesehatan di luar negeri.

Baca Juga: Jangan Lupa Minum Air Putih! Tips Sehat Makan Besar Saat Lebaran

Malaysia menjadi destinasi paling populer dengan jumlah pasien asal Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Adib Khumaidi, menyebutkan bahwa salah satu alasan utama pasien Indonesia memilih pengobatan ke luar negeri adalah biaya obat dan transportasi yang lebih murah dibandingkan dengan di dalam negeri.

“Kenapa pembiayaan murah? Karena ada kebijakan negara, regulasi negara soal free tax khususnya untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ujar Adib.

Selain dari sisi biaya, faktor komunikasi juga menjadi salah satu pertimbangan utama. Menurutnya, banyak pasien merasa lebih nyaman dalam berkomunikasi dengan dokter di luar negeri dibandingkan dengan dokter dalam negeri.

“Kami sekarang selalu mengatakan bahwa kemampuan komunikasi para dokter di Indonesia harus ditingkatkan. Salah satu alasan utama pasien berobat ke luar negeri, khususnya ke Malaysia atau Singapura, adalah faktor komunikasi yang mereka anggap lebih nyaman dibandingkan di Indonesia,” tambahnya.

Rasio Dokter di Indonesia Masih Rendah

Selain faktor biaya dan komunikasi, jumlah tenaga medis yang masih kurang juga menjadi permasalahan serius. Indonesia saat ini tertinggal dalam sektor kesehatan dengan rasio dokter yang rendah dibandingkan jumlah penduduk.

Menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rasio ideal jumlah dokter adalah 1 per 1.000 penduduk. Sayangnya, Indonesia saat ini hanya memiliki rasio dokter 0,47 per 1.000 penduduk.

“Jika melihat data WHO dan Bank Dunia, Indonesia menempati posisi ketiga terendah di ASEAN setelah Laos (0,3 per 1.000) dan Kamboja (0,42 per 1.000),” kata Adib.

Saat ini, lebih dari 1 juta masyarakat Indonesia bolak-balik ke luar negeri setiap tahunnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Kondisi ini tentu menjadi tantangan bagi pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dalam negeri agar dapat bersaing dengan negara lain.

Dengan berbagai tantangan tersebut, diperlukan upaya perbaikan dalam sistem kesehatan nasional agar pasien Indonesia tidak lagi memilih berobat ke luar negeri dan devisa negara tetap terjaga.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments