Friday, November 15, 2024
spot_img
HomeNewsInternasionalIndonesia Resmi Ajukan Keanggotaan BRICS: Komitmen Bebas Aktif di Panggung Global

Indonesia Resmi Ajukan Keanggotaan BRICS: Komitmen Bebas Aktif di Panggung Global

NawaBineka – Indonesia secara resmi mengajukan diri untuk bergabung dengan blok BRICS, sebuah aliansi ekonomi dan politik yang semakin berpengaruh di antara negara-negara berkembang. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus yang diselenggarakan di Kazan, Rusia.

Melalui pengumuman pada Kamis (24/10/2024), Indonesia menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif, di mana Indonesia memilih untuk berpartisipasi aktif tanpa memihak blok tertentu.

Baca Juga: Mantan Pejabat MA Jadi Tersangka Baru dalam Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur

“Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum,” jelas Sugiono.

Menlu RI Sugiono Menghadiri BRICS Plus Summit di Kazan, Rusia bersama perwakilan negara-negara lainnya. (Foto: Instagram/@sugiono_56)
Menlu RI Sugiono Menghadiri BRICS Plus Summit di Kazan, Rusia bersama perwakilan negara-negara lainnya. (Foto: Instagram/@sugiono_56)

Menurut Sugiono, prioritas kerja BRICS juga sejalan dengan program kerja Kabinet Merah Putih, yang mengutamakan ketahanan pangan, energi, serta pemberantasan kemiskinan dan peningkatan sumber daya manusia.

Sugiono menyampaikan bahwa Indonesia melihat keanggotaan BRICS sebagai peluang untuk memperkuat solidaritas negara-negara Global South dan memperjuangkan kepentingan bersama.

Tiga Langkah Strategis Indonesia untuk Perkuat Kerja Sama BRICS

Sugiono mengajukan tiga langkah konkret yang diharapkan dapat memperkuat kerja sama dalam kerangka BRICS dan Global South.

  1. Menegakkan Hak atas Pembangunan Berkelanjutan
    Sugiono menekankan pentingnya negara berkembang memiliki ruang kebijakan yang lebih besar, sementara negara maju diharapkan untuk memenuhi komitmen mereka dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Global South.
  2. Reformasi Sistem Multilateral
    Indonesia mengusulkan reformasi sistem multilateral agar lebih inklusif dan mencerminkan realitas global saat ini. Sugiono juga menekankan pentingnya memperkuat institusi internasional dengan sumber daya yang memadai.
  3. Penguatan Solidaritas Global South
    Indonesia mengidentifikasi BRICS sebagai platform ideal untuk mempererat hubungan antara negara-negara berkembang, sehingga memungkinkan Global South untuk memperkuat persatuan dan kerja sama dalam menghadapi tantangan global.

“Kita lihat BRICS dapat menjadi kendaraan yang tepat untuk membahas dan memajukan kepentingan bersama Global South,” ujar Sugiono.

Menlu RI Sugiono Menghadiri BRICS Plus Summit di Kazan, Rusia bersama perwakilan negara-negara lainnya. (Foto: Instagram/@sugiono_56)
Menlu RI Sugiono Menghadiri BRICS Plus Summit di Kazan, Rusia bersama perwakilan negara-negara lainnya. (Foto: Instagram/@sugiono_56)

Langkah Strategis Indonesia sebagai Mitra BRICS

Sebelum mengajukan keanggotaan penuh, Indonesia telah menjadi mitra BRICS bersama 12 negara lain, seperti Aljazair, Belarus, dan Malaysia. Sebagai mitra, Indonesia memiliki keterlibatan terbatas dalam inisiatif BRICS tanpa kewajiban penuh terhadap blok tersebut. Namun, langkah ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam memperkuat peran di panggung global.

Baca Juga: Prabowo dan Gibran Ikut Latihan Baris-Berbaris, Bangun Sinergi di Kabinet Merah Putih

BRICS dan Peran Pentingnya di Kancah Internasional

BRICS, yang pertama kali dibentuk pada tahun 2006, beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, dengan misi memperkuat kerja sama negara berkembang. Sejak 2023, keanggotaan BRICS semakin diperluas dengan masuknya Ethiopia, Iran, Mesir, dan Uni Emirat Arab (UEA), menandakan semakin pentingnya blok ini di panggung global.

Dengan komitmen Indonesia untuk menjaga politik luar negeri yang bebas aktif, langkah untuk menjadi anggota BRICS dipandang sebagai upaya memperluas pengaruh dan memperkuat solidaritas dengan negara-negara berkembang di dunia.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments