NawaBineka – Indonesia resmi mengalokasikan pita frekuensi lower band 6 GHz untuk penerapan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7, membuka era baru dalam konektivitas digital nasional. Kebijakan ini diresmikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dalam acara peluncuran di Jakarta pada Jumat (7/2).
“Kami menandai tonggak penting dalam perjalanan transformasi digital Indonesia, yaitu peluncuran Wi-Fi 7 sebagai evolusi konektivitas berikutnya. Misi kami adalah membangun infrastruktur digital yang aman dan siap untuk masa depan, memungkinkan komunikasi tanpa batas bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Meutya.
Kecepatan Wi-Fi Meningkat 4 Kali Lipat
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Ismail, menyampaikan bahwa implementasi Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 akan memberikan kecepatan hingga empat kali lipat dibandingkan Wi-Fi saat ini.
“Yang kita luncurkan ini Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7. Teknologi baru ini akan membawa Indonesia ke era konektivitas yang lebih maju dengan kecepatan lebih tinggi dan latensi lebih rendah,” jelas Ismail.
Peningkatan kecepatan ini akan memberikan dampak signifikan terhadap penggunaan internet di berbagai sektor, termasuk smart home, gaming, streaming berkualitas tinggi, hingga pengembangan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI).
“Dengan hadirnya Wi-Fi 6 dan Wi-Fi 7, berbagai aplikasi global kini bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Kapasitas Lebih Besar, Koneksi Lebih Stabil
Selain kecepatan, Ismail juga menyoroti kapasitas jaringan yang lebih besar dengan adanya Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7. Teknologi ini memungkinkan lebih banyak perangkat untuk terhubung ke jaringan tanpa mengurangi kualitas koneksi.
“Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 menghadirkan kapasitas lebih besar sehingga bisa menangani koneksi dalam jumlah besar dengan lebih baik,” ujarnya.
Untuk memastikan implementasi teknologi ini berjalan optimal, Kementerian Komdigi berkolaborasi dengan Indonesia Technological Alliance (ITA) dalam menyusun spesifikasi teknisnya.
Kolaborasi dengan Sektor Swasta
Dalam kesempatan yang sama, Meutya Hafid mengajak sektor swasta untuk turut serta dalam investasi dan inovasi teknologi telekomunikasi.
“Kami mengundang mitra di sektor swasta untuk berkolaborasi dalam mendorong investasi, inovasi, dan penelitian teknologi nirkabel generasi berikutnya. Penyebaran Wi-Fi 7 membutuhkan perangkat keras yang canggih, perangkat lunak yang dioptimalkan, dan juga gelombang baru talenta digital,” tutur Meutya.
Dengan regulasi yang semakin mendukung dan infrastruktur yang terus dikembangkan, diharapkan Indonesia dapat mempercepat transformasi digitalnya dan meningkatkan daya saing di tingkat global.
