Nawabineka – Beberapa hari setelah resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) oleh Presiden Prabowo Subianto, Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen langsung membeberkan rencananya. Fokus utama Ifan? Bukan langsung produksi film, tapi memperbaiki kondisi internal PFN lebih dulu.
“Ini kalau aku analogikan begini, PFN ini, maksudnya begini, bagaimana orang bisa berkarya kalau mereka perutnya masih lapar? Ini yang dihadapi oleh PFN,” ungkapnya saat berbicara di kantor PFN, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025).
Ternyata, kondisi keuangan PFN memang lagi nggak baik-baik aja. Ifan menemukan banyak pegawai yang gajinya nggak dibayar penuh. Masalah keuangan inilah yang jadi prioritas utamanya sebelum bicara soal produksi film.
“Jadi kita penuhi dulu perutnya, kenyang dulu, jangan lagi mikir perut, jangan lagi [pusing buat mikir] makan tiap hari, baru nanti kita pikirkan karya ke depannya,” tambahnya.
PFN Masih Punya Tunggakan Gaji dan Pajak
Bukan cuma soal gaji, PFN juga masih punya banyak tunggakan dari masa lalu, termasuk dari dampak pandemi Covid-19. Hal ini juga dibenarkan oleh Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang ikut hadir dalam kesempatan yang sama.
“Tadi kita dapat informasi kadang-kadang karyawan maupun direksi hanya mendapatkan gaji 40%, 70%, 30%, dan begitu,” jelasnya.
Dengan kondisi ini, nggak heran kalau Ifan memprioritaskan pembenahan finansial sebelum mulai fokus ke produksi film. Mau bikin karya keren, tapi kalau timnya masih kesulitan secara ekonomi, ya bakal sulit berkembang.
Sebagai informasi, Ifan Seventeen resmi menggantikan Dwi Heriyanto, seorang pejabat karier dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Penunjukan Ifan sebagai Dirut PFN ini juga telah dikonfirmasi oleh Kementerian BUMN.
Jadi, sebelum kita melihat film-film keren dari PFN, tampaknya Ifan harus menyelesaikan PR besar di internal perusahaan ini dulu. Semoga cepat beres, biar industri film Indonesia makin maju!
