Nawabineka.com – Kadang-kadang kita dihadapkan pada situasi sulit saat teman-teman mengajak kita untuk nongkrong. Rasanya, jika kita menolak, seperti ada tekanan sosial yang menghimpit kita. Namun, penting untuk menyadari bahwa tidak semua ajakan harus diiyakan. Menolak ajakan dapat menjadi tindakan yang penting untuk menjaga kesehatan mental dan sosial kita.
Hampir semua orang pasti pernah merasa capek setelah seharian beraktivitas, kan? Nah, ketika nongkrong, rasa lelah itu bisa meningkat. Mungkin di awal kita merasa excited, tapi setelah beberapa jam, kita malah merasa drained dan lebih cepat ngantuk. Nah, jadi, manggil diri kita sendiri untuk recharge itu sangatlah krusial agar kita bisa tetap energy dan ceria saat berinteraksi dengan orang lain.
Memahami Social Battery
Kita semua memiliki ‘social battery’—yup, mirip kayak baterai di smartphone kita. Begitu habis, kita perlu recharge. Setelah nongkrong, banyak yang merasa kelelahan luar biasa, disebabkan oleh terlalu banyak interaksi sosial. Hal ini tidak hanya terkait dengan kepribadian extrovert atau introvert, setiap orang bisa merasakannya. Mengetahui batasan kita bisa membantu kita mengambil keputusan yang lebih baik saat diajak keluar.
Jangan pernah merasa bersalah jika tidak mau nongkrong, ya! Penting untuk mengenali kapan kita butuh waktu sendirian untuk recharge. Mengetahui bahwa kesehatan mental kita adalah prioritas utama bisa membebaskan kita dari rasa bersalah yang tidak perlu.
Bagaimana Menolak dengan Santai?
Oke, semua orang perlu belajar seni menolak ajakan. Pertama, selalu respon dengan jujur. Misalnya, kamu bisa bilang, “Eh, maaf banget, aku lagi butuh waktu sendiri buat recharge.” Dengan cara ini, kamu sudah menjelaskan alasan tanpa terkesan dingin atau menghindar. Percayalah, temanmu pasti akan menghargai kejujuranmu.
Cobalah untuk menawarkan alternatif. Contohnya, jika kamu tidak bisa nongkrong hari ini, kamu bisa bilang, “Gimana kalau kita atur jadwal lain? Aku pengen banget catch up, tapi saat ini lagi butuh waktu sendiri.” Ini memberikan sinyal bahwa kamu masih menghargai pertemanan, meskipun tidak bisa bertemu saat itu juga.
Praktikkan Mindfulness untuk Menjaga Ketenangan
Mindfulness adalah teknik yang membantu kita tetap fokus pada saat ini dan tidak terbebani oleh kekhawatiran tentang masa depan atau penyesalan tentang masa lalu. Saat kita bisa merasa lebih tenang, kita akan lebih mudah menolak ajakan tanpa merasa terbebani. Cobalah untuk fokus pada sensasi fisik dan suara di sekitar kita, sehingga kita tidak terjebak dalam kerumunan pikiran negatif.
“Ketika kamu merasa tidak sabar, gunakan afirmasi positif untuk menenangkan diri. Contohnya: ‘Aku mampu menghadapi situasi ini dengan tenang,'” ungkap seorang pakar kesehatan mental. Hal ini bisa jadi mantra ajaib untuk membantu kamu membuat keputusan dengan lebih tenang.
Buat Rencana yang Menyenangkan!
Meskipun menolak ajakan, kamu masih bisa merencanakan kegiatan lain yang menyenangkan untuk dilakukan sendiri. Misalnya, hari ini kamu menolak ajakan nongkrong, tapi kamu bisa merencanakan untuk nonton film favorit atau membaca buku yang sudah lama diinginkan. Dari sini, kamu juga tetap memiliki quality time untuk diri sendiri.
Yuk, pergilah ke kafe lokal sendirian sambil mendengarkan musik atau menyelesaikan pekerjaan yang tertunda. Hal-hal kecil seperti ini bisa memberikan kebahagiaan tersendiri tanpa harus mengorbankan kesehatan mental kita.
Jangan Ragu untuk Berbicara pada Teman
Mengomunikasikan kebutuhanmu kepada teman-teman sangatlah penting. Cobalah untuk berbicara tentang bagaimana terkadang kamu merasa terbebani dengan banyaknya ajakan. Teman yang baik pasti akan mencoba memahami keadaanmu dan mungkin juga memiliki pengalaman serupa.
Jadi, ingatlah bahwa kamu tidak sendirian. Selalu ada orang-orang di sekitarmu yang juga merasakan hal yang sama. Keterbukaan ini bisa memperkuat hubungan dan membantu membangun saling pengertian antara satu sama lain.