NawaBineka – Hi Ledies jangan sepelekan polycystic ovarian syndrome (PCOS). Pasalnya, penyakit yang menyerang rahim ini berisiko menurunkan fertilitas wanita.
Dilansir dari laman National Library of Medicine, PCOS mempengaruhi 6 hingga 15 persen wanita usia reproduksi di seluruh dunia. Sindrom ini dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran, diabetes gestasional, gangguan hipertensi pada kehamilan, kelahiran prematur, dan kelahiran bayi kecil untuk usia kehamilan.
Baca Juga: Polisi Sita Uang Rp73 Miliar, Emas 215,5 gram hingga Senpi di Kasus Judol Komdigi
Gejala PCOS yang ditunjukan tubuh di antaranya adanya kista pada ovarium, resistensi insulin di mana sel-sel tidak merespons insulin, kadar gula darah meningkat. Hal ini memicu penambahan berat badan, depresi.
Kemudian rambut pada bagian wajah dan tubuh yang berlebihan, tapi rambut kepala menipis atau botak, jerawat periode menstruasi tidak teratur, masalah dengan ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium), infertilitas.
PCOS dipicu ketidakseimbangan hormon, di mana kadar androgen dan testosteron jauh lebih, kendati wanita memiliki hormon-hormon ini.
Pemicu PCOS yang lainnya adalah faktor genetik. Pasalnya ditemukan, sebagian penderita PCOS umumnya memiliki keluarga dengan riwayat PCOS.
Lalu bagaimana peluang penderita PCOS untuk hamil? Tenang, penderita PCOS masih mungkin untuk hamil kok. Hanya saja peluangnya lebih rendah dan cenderung membutuhkan waktu lebih lama.
Penderita pun memerlukan perawatan khusus untuk meningkatkan kesuburannya. Di mana, besarnya peluang penderita PCOS bisa hamil pun akan berbeda-beda.
Baca Juga: Farhat Abbas Laporkan Denny Sumargo ke Polisi, Diduga Lakukan Ujaran Kebencian