Thursday, April 10, 2025
spot_img
HomeNewsNasionalHeboh Tagar #KaburAjaDulu, Wamenaker: Kalau Perlu Jangan Balik Lagi

Heboh Tagar #KaburAjaDulu, Wamenaker: Kalau Perlu Jangan Balik Lagi

NawaBineka – Tagar #KaburAjaDulu ramai diperbincangkan di media sosial sebagai bentuk kekecewaan sebagian masyarakat terhadap situasi ekonomi, sosial, dan keadilan di Indonesia. Ungkapan ini mencerminkan frustrasi netizen terhadap berbagai kebijakan, termasuk pemangkasan anggaran yang dinilai semakin menyulitkan kehidupan masyarakat.

Menanggapi viralnya tagar tersebut, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan menganggap hal itu bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan. Ia bahkan menanggapi dengan nada santai dan meminta masyarakat yang ingin pindah ke luar negeri untuk tidak kembali lagi.

Baca Juga: Sehat, Aktif, & Stylish Jadi Gaya Hidup Anak Muda Zaman Now

“Mau kabur, kabur aja lah. Kalau perlu jangan balik lagi,” ujar Immanuel saat ditemui di Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2025).

Sikap Wamenaker ini pun menuai beragam reaksi dari publik. Banyak pihak menilai pernyataannya kurang berempati terhadap kondisi masyarakat yang merasa terhimpit berbagai masalah ekonomi dan sosial di dalam negeri.

Kemenlu: Pindah ke Luar Negeri Hak Warga, Tapi Harus Lewat Jalur Legal

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melalui Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Judha Nugraha, menyatakan bahwa bekerja atau pindah ke luar negeri adalah hak setiap warga negara. Namun, ia mengingatkan agar masyarakat yang ingin mencari peluang di luar negeri tetap mengikuti prosedur yang legal dan aman.

“Ajakan untuk bekerja di luar negeri merupakan hak setiap warga negara. Namun, perlu diperhatikan untuk mengikuti prosedur yang legal dan aman,” ujar Judha dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Menteri Ketenagakerjaan: Ini Tantangan untuk Pemerintah

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menilai fenomena tagar #KaburAjaDulu sebagai tantangan bagi pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih baik di dalam negeri. Ia menegaskan bahwa pemerintah perlu lebih serius dalam menciptakan kebijakan yang pro-rakyat, terutama di sektor ketenagakerjaan.

“Ini tantangan buat kita kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs, itu yang menjadi catatan kami dan concern kami,” kata Yassierli saat ditemui di Istana Kepresidenan, Senin (17/2/2025).

Meskipun mengakui bahwa bekerja di luar negeri adalah opsi yang terbuka, ia berharap pemerintah bisa meningkatkan kualitas pekerjaan di Indonesia sehingga masyarakat tidak merasa perlu mencari penghidupan di luar negeri.

DPD: Pemuda Indonesia Tidak Mudah Menyerah

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan Najamudin turut menanggapi viralnya tagar #KaburAjaDulu dengan menyayangkan tren tersebut. Ia menegaskan bahwa pemuda Indonesia memiliki semangat juang dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi situasi sulit.

“Negara ini diperjuangkan dan dibangun oleh anak-anak muda yang pantang menyerah,” tegasnya dalam pernyataan resmi, Minggu (16/2/2025).

Namun, Sultan juga melihat sisi positif dari tren ini. Menurutnya, ajakan dalam tagar tersebut sebenarnya bisa dimaknai sebagai peluang bagi anak muda Indonesia untuk mengembangkan karier di luar negeri tanpa harus benar-benar meninggalkan tanah air secara permanen.

“Kami percaya bahwa #KaburAjaDulu sesungguhnya merupakan ajakan bagi generasi muda untuk mencari peluang dan berkarier di luar negeri,” tambahnya.

Tagar #KaburAjaDulu dan Aspirasi Generasi Muda

Tagar #KaburAjaDulu mencerminkan realitas yang dirasakan banyak anak muda di Indonesia. Faktor seperti lapangan pekerjaan yang terbatas, gaji yang rendah, dan ketidakpastian ekonomi mendorong mereka untuk mencari opsi lain, termasuk bekerja di luar negeri.

Namun, pernyataan Wamenaker yang terkesan meremehkan aspirasi masyarakat justru semakin memperkuat narasi bahwa pemerintah kurang peduli terhadap kesulitan warganya. Pernyataan ini juga menimbulkan pertanyaan: apakah pemerintah benar-benar siap menghadapi gelombang migrasi tenaga kerja muda Indonesia ke luar negeri?

Sebagai respons atas isu ini, publik menantikan langkah nyata pemerintah dalam memperbaiki kondisi ketenagakerjaan di Indonesia, agar generasi muda tidak perlu merasa bahwa “kabur” adalah satu-satunya pilihan untuk masa depan yang lebih baik.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments