Tuesday, April 29, 2025
spot_img
HomeNewsMegapolitanGubernur Pramono Anung Ingin Ubah Nama Bank DKI karena Sering Bermasalah

Gubernur Pramono Anung Ingin Ubah Nama Bank DKI karena Sering Bermasalah

NawaBineka — Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengusulkan perubahan nama Bank DKI sebagai bagian dari strategi rebranding menyeluruh. Wacana ini mencuat usai sejumlah persoalan pelayanan mencoreng citra lembaga keuangan milik Pemprov DKI tersebut.

Pernyataan ini disampaikan Pramono saat memimpin rapat internal yang videonya diunggah di akun Instagram pribadinya pada Senin (14/4/2025). Dalam rapat tersebut, Pramono menyebut dua opsi nama baru: Bank Jakarta atau Bank Global.

“Kita harus memikirkan untuk mengubah nama DKI ini. Apakah Bank DKI menjadi Bank Jakarta, atau Bank Global, sehingga kita lakukan yang namanya rebranding,” ujar Pramono.

Ia menilai Bank DKI memiliki potensi besar untuk menjadi ikon finansial ibu kota. Dengan proses rebranding yang tepat, ia yakin kualitas layanan dan daya saing bank tersebut bisa meningkat signifikan.

“Kalau itu kita lakukan, pasti bisa terbang,” imbuhnya optimistis.

Profesionalisme dan Bebas Titipan

Dalam kesempatan yang sama, Pramono menyoroti lemahnya tata kelola internal Bank DKI yang menurutnya masih rentan dimanfaatkan oleh kepentingan non-profesional. Ia menegaskan perlunya manajemen yang lebih independen dan bebas dari campur tangan pihak luar.

“Bank ini (DKI) tidak dikelola secara profesional. Ada ruang-ruang yang gampang orang mempermainkan itu dari dalam. Maka sepenuhnya harus dikelola secara profesional. Enggak boleh lagi titipan dari siapapun untuk direksi Bank DKI,” tegasnya.

Pernyataan ini menandakan sinyal kuat dari Pemprov DKI untuk melakukan perombakan sistemik dalam struktur kepemimpinan dan pengawasan Bank DKI.

Reputasi Jakarta dan Tantangan Global

Lebih jauh, Pramono juga menyinggung posisi Jakarta dalam peringkat kota global yang mengalami penurunan. Ia mengaitkan kondisi tersebut dengan banyaknya sektor publik yang belum menunjukkan performa maksimal, termasuk sektor perbankan.

“Peringkat Jakarta dalam urutan top kota global turun dari 74 ke 54. Ada beberapa hal yang memang perlu mendapatkan perhatian serius. Perbankan, yang hampir setiap periode selalu ada kasusnya,” ucapnya.

Menanti Kepastian Nama Baru

Meski belum ada keputusan final soal nama pengganti, wacana perubahan nama Bank DKI menjadi Bank Jakarta dinilai sejalan dengan upaya memperkuat identitas kota sekaligus meningkatkan daya saing di kancah nasional dan internasional.

Langkah ini menandai gebrakan baru dari Gubernur Pramono Anung dalam menata ulang aset strategis milik Pemprov DKI, dan membuka jalan bagi reformasi total di tubuh Bank DKI.

Masyarakat kini menanti tindak lanjut resmi dari wacana ini, termasuk kepastian soal nama baru, strategi branding, serta transformasi struktural di internal bank. Jika disetujui, rebranding Bank DKI berpotensi menjadi tonggak penting dalam arah baru pengelolaan BUMD DKI Jakarta.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments