Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeSportBolaGraham Arnold Mundur dari Kursi Pelatih Australia Usai Gagal Kalahkan Timnas Indonesia

Graham Arnold Mundur dari Kursi Pelatih Australia Usai Gagal Kalahkan Timnas Indonesia

NawaBineka – Pertandingan melawan Timnas Indonesia menjadi akhir perjalanan Graham Arnold sebagai pelatih kepala Timnas Australia. Usai gagal meraih kemenangan, pelatih berusia 61 tahun tersebut memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya. Australia kini dalam sorotan, setelah hasil yang mengecewakan di dua laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Hasil imbang tanpa gol melawan Timnas Indonesia dan kekalahan 0-1 dari Bahrain di laga pembuka Grup C, membuat Australia berada dalam posisi sulit. Ditambah lagi dengan kegagalan di Piala Asia 2023, Graham Arnold menerima banyak tekanan. Kritik datang bertubi-tubi, mempertanyakan kemampuannya untuk membawa The Socceroos bersaing di level tertinggi sepak bola dunia.

Pada Jumat, 20 September 2024, Football Australia mengumumkan bahwa Graham Arnold telah resmi mengundurkan diri dari kursi pelatih Timnas Australia. Organisasi sepak bola negeri kanguru itu kini fokus mencari pengganti untuk memimpin The Socceroos di laga-laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan digelar pada Oktober mendatang.

Baca Juga: Rangking FIFA Terbaru ASEAN: Indonesia Naik, Thailand Tembus 100 Besar, Vietnam Terpeleset

Pelatih Terlama dalam Sejarah Timnas Australia

Graham Arnold bukanlah sosok asing bagi Australia. Ia telah dua kali menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Australia. Pertama kali pada 2006 hingga 2007, dan kembali dipercaya sejak 2018. Dengan masa jabatan yang panjang, Arnold tercatat sebagai pelatih dengan masa bakti terlama dalam sejarah Timnas Australia.

Pada Piala Dunia 2022 di Qatar, Arnold berhasil membawa Australia melaju hingga babak 16 besar. Meski akhirnya harus tumbang 1-2 dari Argentina, pencapaian tersebut dianggap sebagai salah satu pencapaian terbaik The Socceroos di panggung internasional. Namun, performa yang menurun setelah itu, terutama di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026, membuat posisinya semakin rentan.

CEO Football Australia, James Johnson, dalam pernyataannya, menyoroti kontribusi besar Arnold terhadap sepak bola Australia. “Kepergian Graham Arnold menandai berakhirnya salah satu era penting dalam sepak bola Australia. Kontribusinya, baik di dalam maupun di luar lapangan, tak bisa diabaikan,” ujar James.

“Di bawah kepemimpinan Graham, kami meraih tonggak bersejarah, yang memperkuat posisi sepak bola Australia di panggung global. Semangat dan dedikasinya telah meninggalkan warisan yang tak akan pernah dilupakan, baik oleh para pemain maupun seluruh elemen sepak bola di negeri ini,” lanjutnya.

Tekanan Bertubi-Tubi Usai Kegagalan di Kualifikasi

Australia sempat diharapkan menjadi salah satu tim kuat di Asia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, hasil buruk melawan Bahrain dan Indonesia membuat optimisme berubah menjadi kekecewaan. Tak hanya dari sisi skor, permainan The Socceroos di bawah asuhan Arnold juga dianggap tak lagi kompetitif.

Setelah kalah dari Bahrain di kandang sendiri, harapan bangkit saat Australia melawan Indonesia di laga berikutnya. Namun, meski mendominasi penguasaan bola, The Socceroos gagal memecah kebuntuan dan harus puas dengan hasil imbang 0-0. Hasil ini memicu kemarahan dan kritik pedas dari penggemar serta pengamat sepak bola di Australia.

Arnold, yang dikenal sebagai sosok berpengalaman dan pelatih yang mampu memotivasi pemainnya, kali ini tak mampu mengangkat performa The Socceroos. Tekanan demi tekanan membuat posisinya tak lagi aman, hingga akhirnya ia memilih untuk mundur.

Baca Juga: Mees Hilgers Bersiap Jalani Pekan Sibuk: Duel dengan Thom Haye, Pengambilan Sumpah WNI, dan Tantang Manchester United

Mencari Pengganti untuk Tantangan Berikutnya

Dengan mundurnya Arnold, Football Australia kini bergerak cepat untuk mencari pengganti yang tepat. Tantangan besar menanti, terutama mengingat laga-laga krusial di Kualifikasi Piala Dunia 2026 masih menunggu di depan mata. Oktober nanti, Australia akan melakoni laga penting yang akan menentukan nasib mereka di ajang ini.

Australia membutuhkan pelatih baru yang mampu membangun kembali tim, baik dari segi strategi maupun mental, untuk kembali bersaing di level tertinggi sepak bola Asia dan dunia. Proses pencarian pelatih diperkirakan akan berjalan intens dalam beberapa minggu mendatang, mengingat waktu yang semakin mendesak.

Meskipun kepergian Arnold menjadi momen yang menyedihkan bagi sepak bola Australia, ia meninggalkan warisan besar yang tak akan terlupakan. Prestasinya di Piala Dunia 2022 dan pengabdiannya yang panjang membuatnya tetap dihormati sebagai salah satu pelatih terbaik yang pernah memimpin The Socceroos. Kini, perjalanan baru menanti sepak bola Australia, di bawah arahan pelatih yang akan datang.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments