Tuesday, April 1, 2025
spot_img
HomeNewsInternasionalGempa Dahsyat Guncang Myanmar: 144 Tewas, 730 Terluka, Getaran Terasa Hingga China

Gempa Dahsyat Guncang Myanmar: 144 Tewas, 730 Terluka, Getaran Terasa Hingga China

NawaBineka— Myanmar diguncang duka setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang wilayah negara itu pada Jumat (28/3/2025). Menurut laporan terbaru yang disampaikan oleh pemerintahan militer Myanmar, jumlah korban jiwa telah mencapai 144 orang, sementara lebih dari 730 lainnya dilaporkan terluka akibat bencana ini.

Pusat gempa dilaporkan berada di dekat kota Mandalay, dengan kedalaman sekitar 10 kilometer. Getaran kuat dari gempa ini terasa hingga negara tetangga seperti Thailand dan China.

Baca Juga: Korban Gempa Myanmar 1.700 Orang Tewas, Ribuan Terluka dan Bantuan Internasional Mengalir

Bahkan, satu gedung tinggi di Bangkok, ibu kota Thailand, dilaporkan ambruk akibat guncangan tersebut. Sementara di China, Pusat Jaringan Gempa China (CENC) melaporkan getaran terasa hingga ke Provinsi Yunnan, wilayah barat daya negeri Tirai Bambu.

Ahli meteorologi Derek Van Dam menjelaskan, gempa tersebut dipicu oleh sesar geser yang terjadi ketika dua lempeng tektonik—lempeng India dan Eurasia—bergerak berdampingan.

“Guncangan hebat ini terjadi tepat di permukaan, berdampak pada jutaan orang,” ujar Van Dam.

Dia memperkirakan hampir 90 juta orang di kawasan Asia Tenggara merasakan getaran ringan hingga kuat dari gempa tersebut.

Dampak gempa tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi juga menyebabkan kerusakan besar di berbagai wilayah. Di Myanmar, Istana Mandalay—salah satu situs bersejarah dan bekas kediaman raja terakhir Burma—dilaporkan mengalami kerusakan parah.

Sebuah jembatan di kota Sagaing juga dilaporkan ambruk total. Sejumlah kota lainnya seperti Kyaukse, Pyin Oo Lwin, dan Shwebo juga melaporkan kerusakan signifikan.

Situasi di lapangan kian memprihatinkan, terutama karena Myanmar tengah menghadapi konflik internal dan akses komunikasi yang terbatas. Hal ini menyulitkan upaya evakuasi dan penilaian kerusakan secara menyeluruh.

Tim penyelamat masih terus menyisir puing-puing bangunan untuk mencari korban selamat, sementara pemerintah bersiap menghadapi gempa susulan yang kemungkinan masih akan terjadi.

“Upaya pencarian dan pemulihan diperkirakan akan berlangsung selama berhari-hari, bahkan mungkin berminggu-minggu,” tambah Van Dam.

Saat ini, bantuan darurat dan logistik mulai didistribusikan ke wilayah-wilayah terdampak. Namun dengan kondisi akses yang terbatas serta situasi keamanan yang belum kondusif, tantangan penanganan bencana ini dipastikan tidak mudah.

Gempa bumi ini menambah panjang daftar bencana yang menimpa kawasan Asia Tenggara, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, terutama di wilayah yang berada di jalur aktif pertemuan lempeng tektonik seperti Myanmar.

Pemerintah setempat dan komunitas internasional pun kini dituntut untuk bergerak cepat memberikan bantuan kemanusiaan demi menyelamatkan lebih banyak nyawa.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments