Monday, December 23, 2024
spot_img
HomeSportBolaFakhri Husaini Antar Jawa Timur Akhiri 16 Tahun Puasa Medali Emas Sepak...

Fakhri Husaini Antar Jawa Timur Akhiri 16 Tahun Puasa Medali Emas Sepak Bola di PON 2024

NawaBineka – Tim sepak bola putra Jawa Timur berhasil mencetak sejarah baru dengan meraih medali emas di cabang sepak bola putra Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Di bawah komando pelatih berpengalaman Fakhri Husaini, Jawa Timur mengakhiri penantian panjang selama 16 tahun untuk kembali ke puncak kejayaan.

Kepastian kemenangan Jawa Timur datang setelah mereka mengalahkan Jawa Barat dengan skor tipis 1-0 pada laga final yang digelar di Stadion Harapan Bangsa, Aceh, Rabu (18/9/2024) malam. Gol semata wayang yang dicetak Ranno Jutati Karenano melalui titik penalti di babak kedua memastikan medali emas kembali ke pangkuan Jawa Timur.

Baca Juga: Persib Bandung Tersungkur di Kandang, Gol Telat Willen Mota Bungkam Maung Bandung

Sentuhan Emas Fakhri Husaini

Keberhasilan Jawa Timur tak lepas dari kepemimpinan sang pelatih, Fakhri Husaini. Pelatih berusia 58 tahun itu dikenal luas setelah membawa Timnas Indonesia U-16 meraih gelar Piala AFF U-16 pada 2018. Kini, ia kembali menorehkan prestasi dengan membawa Jawa Timur ke podium tertinggi.

Padahal, Fakhri baru ditunjuk untuk menangani tim PON Jawa Timur pada Februari 2024, hanya delapan bulan sebelum perhelatan PON dimulai. Meski waktu persiapan mepet, Fakhri mampu mengoptimalkan talenta-talenta muda Jawa Timur dan meracik strategi yang tepat, mengantarkan timnya melalui rangkaian laga krusial hingga final.

Baca Juga: Justin Hubner Puji Rizky Ridho, Sudah Saatnya Tampil di Panggung Eropa

Tim PON Jawa Timur.(Foto: @coachfakhri)
Tim PON Jawa Timur.(Foto: @coachfakhri)

Jawa Timur Tampil Meyakinkan

Penampilan tim sepak bola Jawa Timur sepanjang PON 2024 patut diacungi jempol. Mereka tak terkalahkan di fase grup, mencatat dua kemenangan dan satu hasil imbang. Setelah menekuk Papua Pegunungan 2-1 dan mengalahkan Papua dengan skor tipis 1-0, Jawa Timur bermain imbang 2-2 melawan Riau, memastikan mereka lolos ke babak perempat final.

Di perempat final, tim asuhan Fakhri berhasil menyingkirkan Nusa Tenggara Timur dengan skor 1-0. Mereka melanjutkan momentum dengan kemenangan dramatis 3-2 atas tuan rumah Aceh di semifinal, sebelum menundukkan Jawa Barat di partai puncak.

Akhir Penantian Panjang

Medali emas ini merupakan penantian panjang bagi Jawa Timur, yang terakhir kali meraih emas di cabang sepak bola PON pada tahun 2008. Setelah memenangkan empat medali emas pada tahun 1996, 2000, 2004, dan 2008, Jawa Timur harus bersabar selama 16 tahun untuk kembali merebut gelar juara.

Keberhasilan ini sekaligus menegaskan posisi Jawa Timur sebagai salah satu kekuatan utama dalam sepak bola nasional, dan tak lepas dari tangan dingin Fakhri yang sukses menyudahi puasa medali emas.

Baca Juga: Erick Thohir Soal Permintaan Pengurangan Naturalisasi Pemain: Aturan FIFA Jelas, Belanda, Prancis, Spanyol Jadi Contoh

Penebusan Fakhri Husaini

Bagi Fakhri Husaini, kemenangan ini menjadi penebusan manis setelah kegagalan di PON 2021 lalu, ketika ia menangani tim Aceh yang harus puas dengan medali perak setelah dikalahkan tuan rumah Papua di partai final.

Kini, Fakhri berhasil menebus kegagalan tiga tahun lalu dengan membawa Jawa Timur ke puncak kejayaan. Medali emas ini sekaligus menambah daftar prestasi Fakhri dalam dunia sepak bola nasional, memperkuat statusnya sebagai salah satu pelatih terbaik yang dimiliki Indonesia.

Fakhri Husaini dan Masa Depan Sepak Bola Jawa Timur

Keberhasilan Fakhri Husaini bersama tim sepak bola PON Jawa Timur bukan hanya menjadi bukti kepiawaiannya sebagai pelatih, tetapi juga memberikan harapan baru bagi pengembangan sepak bola di Jawa Timur. Dengan bakat-bakat muda yang terus berkembang dan pembinaan yang semakin baik, tak menutup kemungkinan Jawa Timur akan terus menjadi kekuatan dominan di pentas nasional.

Fakhri Husaini pun kini mendapat sorotan lebih tajam, dan bukan tidak mungkin akan kembali mendapat panggilan untuk berperan di level yang lebih tinggi, baik di level klub maupun tim nasional.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments