Monday, December 23, 2024
spot_img
HomeSportBolaErick Thohir Soal Permintaan Pengurangan Naturalisasi Pemain: Aturan FIFA Jelas, Belanda, Prancis,...

Erick Thohir Soal Permintaan Pengurangan Naturalisasi Pemain: Aturan FIFA Jelas, Belanda, Prancis, Spanyol Jadi Contoh

NawaBineka – Belakangan ini, PSSI menerima desakan dari berbagai pihak untuk mengurangi proses naturalisasi pemain bagi Timnas Indonesia. Kritikan ini muncul dengan alasan bahwa federasi sepak bola Indonesia seharusnya lebih fokus pada pembinaan pemain lokal daripada terus-menerus mengandalkan pemain diaspora.

Namun, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memiliki pandangan berbeda terkait isu ini. Menurutnya, naturalisasi bukanlah hal yang dilarang, bahkan diperbolehkan oleh FIFA. Erick menyebut bahwa PSSI tetap mengikuti aturan FIFA dalam proses ini, dan naturalisasi dipandang sebagai salah satu langkah penting untuk memperbaiki prestasi Timnas Indonesia.

Baca Juga: Fakhri Husaini Antar Jawa Timur Akhiri 16 Tahun Puasa Medali Emas Sepak Bola di PON 2024

Aturan FIFA yang Jelas

Dalam pernyataannya, Erick Thohir menjelaskan bahwa FIFA memiliki aturan yang jelas mengenai naturalisasi. Pemain yang dinaturalisasi harus memiliki garis keturunan maksimal tiga generasi dari negara yang akan diwakili, atau jika tidak memiliki keturunan langsung, mereka harus tinggal di negara tersebut selama lima tahun berturut-turut, atau sepuluh tahun tidak beruntun.

“Menurut FIFA, setiap negara diperbolehkan menaturalisasi pemain asalkan memenuhi syarat tertentu. Jika seorang pemain memiliki darah dari negara tersebut, entah itu dari ayah, ibu, kakek, atau nenek, maka proses naturalisasi bisa dilakukan. Atau, pemain harus tinggal di negara baru mereka dalam jangka waktu lima tahun berturut-turut atau sepuluh tahun tidak beruntun,” jelas Erick Thohir.

Baca Juga: Semua Pemain Timnas Indonesia Sudah Punya KTP, Justin Hubner: Tidak Ada Beda Antara Pemain Naturalisasi dan Lokal

Timnas.(Foto: @jayidzes)
Timnas.(Foto: @jayidzes)

Target Prestasi Timnas Indonesia

Erick juga menegaskan bahwa tujuan utama PSSI melalui naturalisasi adalah memperbaiki performa Timnas Indonesia di kancah internasional. “Kami paham bahwa ada perbedaan pendapat, dan itu wajar di era demokrasi. Tapi, PSSI memiliki target untuk memperbaiki prestasi Timnas Indonesia. Itu prioritas utama kami, dan proses yang kami lakukan tetap terhormat dan sesuai aturan FIFA,” kata mantan presiden Inter Milan tersebut.

Bagi Erick Thohir, naturalisasi adalah bagian dari strategi yang sah untuk meningkatkan kualitas tim nasional, terutama dalam menghadapi tantangan di kompetisi internasional yang semakin ketat. PSSI pun berkomitmen untuk terus mendukung program pengembangan pemain muda lokal di Indonesia, sambil tetap membuka peluang bagi pemain diaspora yang memenuhi syarat.

Belajar dari Timnas Eropa

Dalam pembelaannya terhadap naturalisasi, Erick Thohir mengacu pada beberapa negara Eropa yang juga melakukan proses serupa. Ia menyebutkan Belanda dan Prancis sebagai contoh utama. Banyak pemain di Timnas Belanda yang berasal dari keturunan Suriname, sementara Prancis dihuni oleh banyak pemain yang memiliki darah Afrika.

“Belanda adalah salah satu contoh terbaik, mereka punya banyak pemain keturunan Suriname. Prancis juga dihuni oleh pemain yang berasal dari negara-negara bekas koloninya di Afrika. Itu semua sesuai dengan aturan FIFA,” kata Erick Thohir.

Tidak hanya Belanda dan Prancis, Erick juga menyebut Amerika Serikat, Spanyol, dan Italia. Ia mengingatkan bahwa negara-negara ini pun kerap menaturalisasi pemain yang memiliki darah dari negara-negara lain. “Spanyol bahkan menarik Diego Costa dari Brasil, dan Italia sering mengandalkan pemain asal Argentina. Sepak bola memang sudah menjadi ajang global yang terbuka,” lanjutnya.

Baca Juga: Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Siap Disumpah Senin 23 September, Sehari Jelang Deadline Pemain Timnas Indonesia Vs Bahrain dan China

Sepak Bola Global yang Terbuka

Erick Thohir menyatakan bahwa sepak bola adalah olahraga yang menghubungkan berbagai negara dan budaya, sehingga naturalisasi adalah sesuatu yang wajar terjadi di seluruh dunia. “Sepak bola adalah ajang global, dan aturan FIFA sangat terbuka. Yang penting adalah pemain naturalisasi itu telah memenuhi kriteria, baik berdasarkan darah keturunan maupun waktu tinggal di negara tersebut,” pungkasnya.

Dengan naturalisasi pemain diaspora dan tetap mengedepankan pembinaan lokal, PSSI berharap Timnas Indonesia dapat mencapai prestasi yang lebih baik, termasuk meningkatkan peluang untuk tampil di Piala Dunia.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments