NawaBineka – Pemilihan Presiden AS 2024 memasuki babak akhir, dengan pertarungan sengit antara Donald Trump dan Kamala Harris. Di tengah ketegangan, sebuah insiden yang melibatkan Wakil Presiden Kamala Harris menjadi viral dan memicu perdebatan di media sosial.
Harris terlihat dalam sebuah video seolah-olah sedang menelepon seorang pendukungnya, namun tampilan layar ponsel memperlihatkan aplikasi kamera aktif, menimbulkan tuduhan bahwa ia berpura-pura melakukan panggilan.
Baca Juga: Viral Denny Cagur Promosikan Judol, Ternyata Ada 27 Artis Lain Terlibat
Insiden ini terjadi di kantor pusat Partai Demokrat AS. Dalam video yang ramai dibicarakan, Harris terlihat memegang ponsel, berbicara dengan penuh semangat, dan menyampaikan terima kasih kepada seorang pendukungnya atas dukungan pada Pilpres 2024.
Namun, ketika kamera merekam dari belakang, terlihat bahwa layar ponsel Harris menampilkan tampilan kamera, bukan panggilan telepon seperti yang terlihat. Sejumlah warganet menduga Harris melakukan “telepon palsu” untuk tujuan politik.
Akan tetapi, beberapa pengamat berpendapat lain. Mereka menyatakan bahwa insiden ini mungkin disebabkan oleh posisi tombol kontrol pada iPhone 16 terbaru yang digunakan Harris. Ponsel tersebut memiliki tombol samping yang bisa secara tidak sengaja mengaktifkan kamera saat sedang melakukan panggilan telepon.
Sementara kontroversi tersebut merebak, persaingan antara Harris dan Trump masih berlangsung sengit. Berdasarkan hasil sementara yang dikutip dari BBC, Trump saat ini unggul dengan selisih kurang dari 120.000 suara, sementara lebih dari 90% suara telah dihitung.
Trump memimpin dengan total 64.314.824 suara atau 51,13% dan berhasil mengantongi 230 suara elektoral. Di sisi lain, Kamala Harris mengumpulkan 59.734.401 suara atau 47,46% dengan perolehan 210 suara elektoral.
Baca Juga: Hyundai Ioniq 9: SUV Listrik Mewah Tiga Baris yang Menggoda
Trump juga unggul pada perolehan suara di Hari Pemilihan, dengan selisih sekitar 8%. Namun, perhitungan suara belum selesai, dan baik Harris maupun Trump masih memiliki peluang untuk merebut kursi presiden. Untuk menang, masing-masing kandidat membutuhkan setidaknya 270 suara elektoral.
Meskipun tampaknya Trump berada di posisi terdepan, hasil akhir tetap menunggu perhitungan menyeluruh dan konfirmasi suara dari seluruh negara bagian. Sementara itu, insiden telepon Harris masih terus menjadi bahan perbincangan di media sosial, mempertegas bahwa dinamika politik dan citra publik menjadi bagian integral dari perjalanan politik para kandidat di Amerika Serikat.