NawaBineka – Ahli astronomi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menegaskan narasi video yang beredar di WhatsApp Group terkait Bumi akan mengalami kegelapan selama tiga hari adalah hoax.
Dalam sebuah video di WhatsApp Group dijelaskan bahwa Bumi akan mengalami kegelapan selama 72 jam atau 3 hari. Video dengan narasi berbahasa Inggris tersebut dituliskan akan terjadi pada 8 April 2024.
Baca Juga: Gerhana Bulan dan Matahari Terjadi Saat Ramadan, Rumor Kemunculan Imam Mahdi Mencuat
“Jelas itu hoax. Narasi bahwa Bumi memasuki photon belt (sabuk foton) juga tidak dikenal dalam sains. Hoax serupa tentang kegelapan di Bumi sudah menyebar sebelumnya dengan berbagai penyebab,” tegas Thomas Djamaluddin, Senin (25/3/2024).
Dia menjelaskan, memang ada fenomena alam yang akan terjadi pada pada tanggal 8 April 2024, yakni Gerhana Matahari Cincin. Wilayah Bumi yang akan terdampak fenomena alam tersebut adalah Kanada, Amerika Serikat, hingga Meksiko.
Menurut Thomas, peristiwa alam itu pun hanya berlangsung beberapa jam, dengan puncak totalitas dalam hitungan tidak lama. Artinya, Bumi tidak akan mengalami kegelapan berhari-hari.
“Bumi memang pernah mengalami kegelapan total bertahun-tahun karena tumbukan asteroid sebesar 10 kilometer. Itu terjadi 66 juta tahun lalu,” jelas Thomas.
Thomas menambahkan, sampai 100 tahun mendatang tidak ada asteroid besar yang mengancam Bumi. Sehingga, narasi kegelapan Bumi tidak punya dasar ilmiah.
Baca Juga: Jimly Asshiddiqie Soroti Ide Pemakzulan Jelang Pemilu: Panik dan Takut Kalah