NawaBineka – Radikal bebas memiliki dampak signifikan pada kesehatan otak dan fungsi kognitif. Stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas dapat merusak sel-sel otak, mengganggu komunikasi antar sel saraf, dan mempercepat penurunan kognitif.
Kondisi ini sering dikaitkan dengan gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer, Parkinson, dan demensia. Radikal bebas merusak otak dengan menyerang membran sel saraf, protein, dan DNA.
Baca Juga: Jokowi Pilih Tidur di Solo Usai Prabowo Dilantik Jadi Presiden
Kerusakan ini mengganggu fungsi normal otak, menyebabkan peradangan, dan mengurangi kemampuan otak untuk berkomunikasi secara efektif. Stres oksidatif yang berkepanjangan dapat mempercepat penurunan memori, mengurangi kemampuan belajar, dan memicu gangguan kognitif lainnya.
Faktor risiko yang meningkatkan produksi radikal bebas di otak termasuk pola makan yang buruk, paparan racun lingkungan, stres kronis, dan penuaan. Makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan makanan olahan dapat memicu peradangan dalam otak, memperburuk kerusakan oksidatif.
Menghindari makanan ini dan memilih makanan kaya antioksidan dapat membantu melindungi otak. Antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, dan asam alfa-lipoat (ALA) dikenal efektif melindungi otak dari radikal bebas.
Vitamin C, yang ditemukan dalam buah-buahan seperti jeruk dan kiwi, membantu melindungi neuron dari kerusakan oksidatif. Vitamin E, yang banyak ditemukan dalam kacang-kacangan dan biji-bijian, melindungi membran sel saraf dari peradangan dan memperbaiki fungsi otak.
Asam alfa-lipoat (ALA) adalah antioksidan kuat yang larut dalam air dan lemak, memungkinkan untuk melindungi seluruh otak dari kerusakan oksidatif. ALA sering digunakan dalam suplemen untuk mendukung kesehatan kognitif, terutama pada orang tua yang rentan terhadap penurunan fungsi otak.
Omega-3, terutama DHA dan EPA yang ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon dan sarden, juga penting untuk kesehatan otak. Omega-3 membantu memperbaiki fungsi saraf, mendukung memori, dan melindungi otak dari peradangan. Mengonsumsi ikan berlemak atau suplemen omega-3 secara teratur dapat memberikan perlindungan ekstra bagi otak.
Aktivitas fisik juga berperan penting dalam melindungi otak dari radikal bebas. Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak, memperbaiki oksigenasi sel-sel saraf, dan meningkatkan produksi antioksidan alami. Latihan aerobik seperti berjalan, berlari, atau berenang dapat membantu menjaga kesehatan otak dan meningkatkan kognisi.
Dengan menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres, kita dapat melindungi otak dari kerusakan akibat radikal bebas dan mempertahankan fungsi kognitif yang optimal seiring bertambahnya usia.