Wednesday, April 2, 2025
spot_img
HomeTechnoGadgetApple Terpental di Pasar China, iPhone 16e Jadi Andalan untuk Bangkit

Apple Terpental di Pasar China, iPhone 16e Jadi Andalan untuk Bangkit

NawaBineka – Apple yang sempat mendominasi pasar smartphone China kini harus menghadapi kenyataan pahit. Kejayaan iPhone di Negeri Tirai Bambu mulai meredup, dengan Apple tergeser dari posisi puncak ke peringkat tiga.

Dua raksasa lokal, Vivo dan Huawei, kini mendominasi pasar dengan menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga lebih kompetitif.

Baca Juga: Bersih-Bersih Galeri: Cara Kelola Foto-Foto Lebaran Tanpa Nyesek

Menurut laporan Wall Street Journal pada Minggu (23/2/2025), salah satu faktor yang memperburuk posisi Apple di China adalah meningkatnya ketegangan dalam perang teknologi antara Amerika Serikat dan China. Sanksi dan regulasi yang semakin ketat membuat Apple harus berstrategi ulang untuk mempertahankan eksistensinya di pasar smartphone terbesar di dunia.

iPhone 16e: Strategi Apple untuk Kembali ke Pasar China

Sebagai respons terhadap penurunan pangsa pasar, Apple menghadirkan iPhone 16e, versi yang lebih terjangkau dari seri iPhone 16. Pengiriman perangkat ini akan dimulai di China minggu ini, dengan harga mulai dari US$600.

Menariknya, harga ini membuat iPhone 16e memenuhi syarat untuk program stimulus nasional China yang memberikan subsidi kepada konsumen yang membeli smartphone di bawah US$800. Program ini bisa menjadi peluang bagi Apple untuk meningkatkan kembali daya saingnya di tengah dominasi merek lokal.

Namun, upaya Apple untuk menarik kembali minat pasar China tidak berjalan mudah. Para pesaingnya justru semakin gencar berinovasi dengan teknologi canggih dan strategi bisnis yang lebih agresif.

Huawei Melesat dengan Inovasi Teknologi Canggih

Sementara Apple mencoba menyesuaikan strategi dengan menawarkan harga lebih murah, Huawei justru meluncurkan inovasi premium. Perusahaan ini baru saja mengumumkan Mate XT, smartphone lipat ganda versi internasional yang bisa berubah menjadi tablet 10 inci.

Dibanderol dengan harga US$3.700, perangkat ini menawarkan teknologi layar lipat canggih yang diklaim lebih mulus dibanding pesaingnya. Selain inovasi teknologi, Huawei juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah China.

Pemerintah telah menyalurkan miliaran dolar dalam bentuk kontrak pembelian preferensial dan subsidi, membantu Huawei bangkit dari sanksi AS yang sebelumnya sempat menghambat operasional mereka.

Berkat strategi ini, Huawei berhasil mengembangkan sistem operasi ponsel sendiri, setelah dilarang menggunakan Android milik Google. Hal ini memungkinkan Huawei tetap kompetitif di pasar domestik maupun internasional.

Penurunan Penjualan Apple, Huawei Justru Meningkat Tajam

Menurut analis IDC Wong, Huawei mengalami lonjakan penjualan sebesar 50% pada 2024 dibanding tahun sebelumnya, sementara Apple justru mengalami penurunan 5%.

“Mereka mampu, melalui kecerdikan desain, mengatasi kontrol ekspor,” kata G. Dan Hutcheson, Wakil Ketua TechInsights, mengomentari cara Huawei bertahan di tengah embargo AS.

Apple di Persimpangan Jalan

Dengan pasar China yang semakin kompetitif, Apple kini berada di persimpangan jalan. Meskipun iPhone 16e menawarkan peluang untuk kembali menarik konsumen, tantangan dari merek lokal yang lebih inovatif dan didukung pemerintah menjadi rintangan besar.

Ke depan, Apple harus memikirkan strategi lebih dari sekadar menurunkan harga jika ingin kembali berjaya di China. Apakah iPhone 16e cukup untuk membalikkan keadaan? Atau Apple harus merancang strategi baru untuk bertahan di pasar smartphone terbesar di dunia?

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments