Nawabineka.com – Tidur itu seperti charger untuk otak dan tubuh kita. Setelah seharian beraktivitas, tubuh butuh waktu untuk menyimpan energi, memperbaiki sel, hingga memproses informasi yang sudah kita dapat sepanjang hari. Jadi, saat kita memutuskan untuk begadang dan tidak tidur sama sekali selama 72 jam, itu seperti mencoba menggunakan smartphone dengan baterai 0%. Serius, efeknya bakal bikin kita ‘rush’!
Secara ilmiah, tidur itu penting untuk kesehatan mental dan fisik kita. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko banyak masalah kesehatan, mulai dari obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung. Memang, kadang kita merasa ‘no sleep gang’ itu keren, tapi apakah kamu tahu efek jangka pendek dan jangka panjang dari tidak tidur?
Dampak Jangka Pendek dari Kurang Tidur
Dalam 24 jam pertama tanpa tidur, efeknya bakal langsung terasa. Kamu mungkin mulai merasa pusing, kurang fokus, atau bahkan seperti zombie. Konsentrasi kita akan menurun, dan ini berpengaruh pada kemampuan untuk mengambil keputusan. Begitu kita masuk ke jam kedua 24, suasana hati juga mulai berantakan, dan kamu bisa jadi lebih mudah marah atau kecewa.
Setelah 48 jam, hal-hal mulai jadi lebih serius. Fungsi kognitif kita terganggu, dan ini bisa memengaruhi ingatan. Mungkin kamu akan kesulitan mengingat hal-hal sederhana, atau lebih buruk lagi, tidak bisa mengenali wajah temanmu. Tubuh kita bahkan mulai mencoba membalas dendam dengan memberi sinyal ‘perlu tidur’ yang sangat kuat, dan ini bisa memicu mimpi buruk saat kita mulai berhalusinasi.
Apa yang Terjadi Setelah 72 Jam?
Saat kita mencapai titik 72 jam tanpa tidur, efek sampingnya sudah tidak bisa dianggap sepele lagi. Fungsi otak kamu sudah sangat terganggu. Dalam beberapa kasus, orang dapat mengalami psikosis, halusinasi, dan bahkan tidak dapat membedakan antara kenyataan dan imajinasi. Ini bukan cuma bikin hidup jadi lebih sulit, tapi juga berpotensi membahayakan diri.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang telah terjaga selama 72 jam mengalami kesulitan berpartisipasi dalam hal sehari-hari, seperti berbicara, berjalan, atau bahkan memproses informasi dasar. Ini adalah situasi di mana otak butuh istirahat serius, tapi kamu terus memaksakannya untuk bekerja.
Kesehatan Mental dan Emosional yang Terganggu
Kurang tidur juga kenali sebagai salah satu faktor besar yang meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Tanpa tidur yang cukup, emosi kita dapat menjadi sangat tidak stabil. Itu bisa membuat kita merasa lebih sedih, stres, atau bahkan merasa putus asa.
Menurut berbagai sumber yang dihimpun, Tidur yang buruk bisa memperburuk gejala kecemasan dan depresi, menciptakan siklus yang sulit dihentikan’ Jadi, ketika kita membiasakan tidak tidur, kita mungkin bukan hanya merusak kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mental kita.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Kamu Tidak Tidur?
Jika kamu terjebak dalam marathon begadang, jangan panik! Tata ulang jadwal tidurmu segera. Usahakan untuk tidur di waktu yang sama setiap harinya dan hindari faktor pemicu seperti kafein menjelang tidur.
Bisa juga mencoba teh herbal yang menenangkan atau membaca buku sefor CNN sebelum tidur. Ini membantu menenangkan pikiranmu. Intinya, tidurlah seperti kamu mengisi kembali baterai smartphone.
Menjaga Kualitas Tidur di Era Digital
Di era digital ini, kita sering kali terjaga lebih lama dengan semua konten seru yang bisa diakses kapan saja. Prioritaskan tidurmu dengan mengatur waktu penggunaan gadget, agar tidurmu lebih berkualitas. Gunakan aplikasi yang membantumu mengontrol waktu screen time, atau coba matikan gadget setidaknya satu jam sebelum tidur.
Tidur yang baik tak hanya soal jumlah jam yang dihabiskan di ranjang, tapi juga kualitasnya. Pastikan tempat tidurmu nyaman dan suasana tenang. Ingat, semakin baik kualitas tidurmu, semakin siap kamu untuk menghadapi hari esok yang menanti!
