Nawabineka – Insomnia adalah gangguan tidur yang membuat seseorang sulit untuk tidur atau tetap tertidur, bahkan ketika ada kesempatan untuk melakukannya. Banyak faktor yang dapat menyebabkan insomnia, dan Gen Z tampaknya rentan mengalaminya. Mengapa demikian?
1. Tekanan Akademik dan Sosial Generasi Z, yang sebagian besar terdiri dari remaja dan dewasa muda, seringkali menghadapi tekanan akademik yang besar. Ujian, tugas sekolah, dan harapan untuk masuk ke universitas terbaik bisa menjadi sumber stres yang signifikan. Ditambah lagi, tekanan sosial dari teman sebaya dan media sosial dapat memperburuk keadaan.
2. Penggunaan Gadget yang Berlebihan Tidak dapat dipungkiri bahwa Gen Z sangat dekat dengan teknologi. Penggunaan gadget yang berlebihan, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu siklus tidur alami. Cahaya biru dari layar gadget bisa menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga membuat sulit untuk tidur.
3. Gaya Hidup yang Tidak Teratur Banyak remaja dan dewasa muda memiliki jadwal tidur yang tidak teratur. Aktivitas malam hari seperti hangout, bermain game, atau menonton film sering kali membuat mereka tidur larut malam. Kebiasaan ini dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang berperan penting dalam mengatur tidur.
4. Kecemasan dan Depresi Kecemasan dan depresi adalah masalah umum di kalangan Gen Z. Kedua kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk tidur nyenyak. Pikiran yang berputar-putar dan perasaan cemas yang berlebihan seringkali membuat sulit untuk tertidur atau tetap tertidur sepanjang malam.
Baca Juga: Mengapa Tidur Berkualitas Menjadi Kunci Kulit Cantik dan Sehat
5. Konsumsi Kafein dan Minuman Energi Gen Z sering kali mengandalkan kafein dan minuman energi untuk tetap terjaga dan fokus sepanjang hari. Sayangnya, konsumsi kafein yang berlebihan, terutama menjelang waktu tidur, dapat mengganggu tidur. Kafein dapat tetap berada dalam sistem tubuh selama beberapa jam, membuat sulit untuk tidur nyenyak.
6. Kurangnya Aktivitas Fisik Aktivitas fisik yang cukup dapat membantu seseorang tidur lebih nyenyak. Namun, banyak Gen Z yang kurang berolahraga karena kesibukan akademik dan sosial. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan tubuh tidak cukup lelah untuk tidur, sehingga memicu insomnia.
7. Tips Mengatasi Insomnia untuk Gen Z Untuk mengatasi insomnia, penting untuk menjaga rutinitas tidur yang teratur. Hindari penggunaan gadget sebelum tidur, kurangi konsumsi kafein, dan coba untuk lebih aktif secara fisik. Jika kecemasan atau depresi menjadi masalah, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.
Insomnia adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah yang tepat, Gen Z dapat mengurangi risiko mengalami insomnia dan menikmati tidur yang lebih nyenyak.