NawaBineka – Pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro, tak hanya dikenal sebagai salah satu rider top MotoGP, tetapi juga sebagai sosok yang sangat dekat dengan para penggemar di Indonesia. Setiap kali balapan di Sirkuit Mandalika, Lombok, Indonesia, Espargaro tak pernah absen membawa serta keluarganya untuk menikmati keindahan Lombok, menjadikan momen balap di Indonesia terasa spesial bagi sang pembalap.
Selain itu, Aleix Espargaro juga mendapat sambutan hangat dari fans Indonesia, yang kerap memberinya julukan unik, yaitu ‘Pak RT’. Julukan tersebut tidak datang tanpa alasan, dan ada cerita menarik di balik bagaimana ia memperoleh predikat sebagai “Ketua Rukun Tetangga” di kalangan penggemar MotoGP Indonesia.
Pemimpin ‘Geng MotoGP’ di Andorra
Alasan utama Espargaro mendapatkan julukan ‘Pak RT’ bermula dari perannya di Andorra, sebuah negara kecil di perbatasan Spanyol dan Prancis yang menjadi tempat tinggal banyak pembalap MotoGP. Di antara para rider yang tinggal di sana adalah Espargaro bersama sang adik Pol Espargaro, serta Jorge Martin, Jack Miller, Joan Mir, Alex Rins, Brad Binder, dan Fabio Quartararo.
Espargaro dikenal sebagai sosok yang memiliki kepemimpinan alami dan sering menjadi penggerak dalam berbagai kegiatan bersama para pembalap lainnya. Dari latihan hingga nongkrong bersama, Espargaro sering menjadi pusat perhatian, dan akhirnya dijuluki sebagai ‘Ketua Geng MotoGP’ di Andorra. Dalam konteks Indonesia, peran kepemimpinannya ini dijadikan sebagai alasan untuk menjulukinya ‘Pak RT’ oleh para penggemarnya.
Julukan Lain: ‘Il Capitano’
Selain ‘Pak RT’, Espargaro juga mendapat julukan lain yang tak kalah penting, yaitu ‘Il Capitano’ atau Sang Kapten. Julukan ini diberikan oleh CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, yang mengakui peran besar Espargaro dalam membangun kekuatan tim Aprilia di ajang MotoGP. Jiwa kepemimpinannya di dalam dan luar lintasan membuat Espargaro menjadi figur yang dihormati di timnya, meski perjalanan bersama Aprilia akan berakhir pada penghujung musim ini.
Mandalika, Tempat Spesial di Mata Espargaro
Bagi Espargaro, Sirkuit Mandalika bukan hanya sekadar lokasi balapan, tetapi tempat yang selalu ia tunggu-tunggu. Selain keindahan alam Lombok dan sambutan hangat dari penggemar, ia juga mengaku sangat menikmati layout sirkuit sepanjang 4,3 km itu. Walau belum pernah naik podium di Mandalika, Espargaro selalu tampil kompetitif setiap kali mengaspal di trek tersebut.
“Ini trek yang sangat saya sukai. Tahun lalu, saya sangat kompetitif, namun sayangnya pilihan ban yang kurang tepat membuat saya kehilangan momentum. Meski begitu, trek ini cocok untuk motor Aprilia, dan yang lebih penting, tempat ini sangat spesial. Salah satu yang paling indah di kalender MotoGP, dan para fans di sana begitu mencintai balapan ini,” ujar Espargaro dalam rilis resmi tim.
Espargaro juga menambahkan, dukungan masif dari penggemar Indonesia membuat setiap kunjungannya ke Mandalika terasa seperti pulang ke ‘kandang’. Baginya, Mandalika adalah “seri kandang ketiga” setelah Mugello dan Misano, di mana ia selalu merasakan kedekatan dengan para penggemar yang begitu loyal terhadap MotoGP.
Baca Juga: Indra Sjafri Tegaskan Fokus Timnas U-20 Jelang Timor Leste, Satu Langkah Lagi Menuju Piala Asia
Aprilia dan Panggung Mandalika
Meskipun Espargaro belum berhasil meraih podium di Mandalika, tim Aprilia telah menunjukkan taringnya di trek ini. Maverick Vinales, rekan setim Espargaro, pernah finis kedua di Mandalika pada musim 2023, bersaing ketat dengan Pecco Bagnaia dan Fabio Quartararo hingga lap terakhir. Aprilia optimistis bisa kembali tampil kuat di sirkuit yang kini menjadi favorit banyak pembalap ini.
Dengan semua kesan baik yang dirasakannya di Mandalika, Aleix Espargaro tak hanya membawa kecepatan dan keterampilan balapnya ke lintasan, tetapi juga membawa semangat yang terinspirasi dari dukungan luar biasa para penggemar Indonesia.
Julukan ‘Pak RT’ bagi Espargaro mungkin terdengar unik, tetapi di baliknya tersimpan penghormatan terhadap seorang pembalap yang tak hanya berprestasi, tetapi juga selalu dekat dengan penggemar, baik di dalam maupun di luar lintasan.