NawaBineka – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengingat kembali momen ketika partainya harus meninggalkan Koalisi Perubahan setelah ditolak oleh calon presiden Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. AHY menegaskan bahwa saat itu Demokrat hanya memiliki satu pilihan, yakni bergabung dengan poros perubahan.
“Sebagai partai oposisi, Demokrat memiliki keterbatasan ruang, terutama ketika dihadapkan pada konstelasi Pemilihan Presiden 2024 yang lalu. Bisa dikatakan ketika itu kita hanya terbuka jalan bersama poros perubahan. Namun politik adalah politik,” ujar AHY dalam Kongres ke-6 Partai Demokrat di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (24/2/2025).
AHY mengakui bahwa keputusan tersebut sempat mengguncang Demokrat, terutama dalam menentukan arah politik ke depan. Namun, yang lebih berat menurutnya adalah kebingungan yang muncul di tengah masyarakat tentang posisi partainya setelah peristiwa itu.
Meski demikian, AHY justru mensyukuri dinamika politik tersebut karena pada akhirnya membawa Demokrat ke dalam koalisi pemenang bersama Prabowo Subianto.
“Tentu kita punya harga diri dan kehormatan. Dan kita bersyukur bahwa peristiwa tersebut justru telah membawa kita pada sesuatu yang lebih baik, di mana akhirnya terbuka ruang dan jalan kebersamaan dengan Presiden Prabowo Subianto,” jelas AHY.
“Alhamdulillah, Demokrat menjadi bagian penting dari perjuangan dan kemenangan Pilpres 2024. Dan kini kader-kader utama Partai Demokrat dipercaya Presiden Prabowo mengemban amanah di pemerintahan nasional,” tambahnya.
Semangati Kader yang Kalah di Pilkada
Dalam kesempatan yang sama, AHY juga memberikan semangat kepada kader-kader Demokrat yang belum berhasil menang dalam Pilkada 2024. Ia mengingatkan bahwa dirinya juga pernah mengalami kekalahan saat Pilkada Jakarta 2017.
“Bagi yang belum berhasil, jangan kecil hati. Saya juga pernah kalah pilkada,” ujarnya.
AHY menekankan pentingnya bangkit dari kekalahan, karena hanya mereka yang cepat pulih yang akan mendapat kesempatan lebih baik di masa depan.
“Kalau tidak bangkit, kita tak ke mana-mana. Siapa yang cepat bangkit, insyaallah mendapat jalan lagi,” kata AHY.
Di sisi lain, AHY juga mengungkapkan bahwa Partai Demokrat mencetak kesuksesan besar dalam Pilkada 2024 dengan memenangkan pilkada tingkat provinsi di 22 daerah dan 248 pilkada tingkat kabupaten/kota.
“Lima tahun lalu, kita hanya punya satu gubernur terpilih di Papua, Alm Lukas Enembe. Satu gubernur yang naik dari Wakil Gubernur di Aceh, dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak,” jelas AHY.
Namun, kini Demokrat patut berbangga karena enam kadernya terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur. Selain itu, ada 95 kepala daerah dari kader murni Demokrat yang berhasil memenangkan kontestasi di tingkat kabupaten/kota.
“Ini menunjukkan bahwa kualitas kader utama Demokrat bisa diadu,” tegas AHY.
Kongres ke-6 Partai Demokrat menjadi momentum bagi partai berlambang mercy ini untuk meneguhkan posisinya di pemerintahan dan memperkuat barisan kadernya dalam menghadapi tantangan politik ke depan.