Sunday, September 22, 2024
spot_img
HomeSportBolaBeberapa Pemain Timnas U-17 Terkena Star Syndrome, Nova Arianto Buka Suara

Beberapa Pemain Timnas U-17 Terkena Star Syndrome, Nova Arianto Buka Suara

NawaBineka – Kemenangan Timnas Indonesia U-17 atas India U-17 dengan skor 3-1 dalam laga uji coba di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu malam (25/8/2024), membawa angin segar bagi skuad asuhan Nova Arianto. Namun, di balik hasil positif tersebut, pelatih yang dikenal dengan ketegasannya ini justru mengungkapkan kekhawatiran serius terkait sikap beberapa pemainnya.

Menurut Nova, beberapa pemain muda mulai menunjukkan tanda-tanda star syndrome, sebuah fenomena yang dapat merusak karier dan keharmonisan tim jika tidak segera diatasi.

Kemenangan yang Dibalut Kekhawatiran

Dalam pertandingan yang berlangsung sengit itu, Timnas U-17 memimpin lebih dulu lewat gol penalti Evandra Florasta pada menit ke-15. Gol ini diikuti oleh dua gol tambahan di babak kedua dari Fandi Ahmad Muzaki pada menit ke-51 dan Mochammad Mierza Firjatullah di menit ke-62. Meski India sempat memperkecil ketertinggalan lewat gol Levis Zangminlun di menit ke-53, Garuda Muda berhasil menjaga keunggulan hingga akhir laga.

Namun, Nova Arianto tampaknya tidak sepenuhnya puas dengan hasil tersebut. Meskipun anak asuhnya mampu meraih kemenangan, Nova secara terbuka mengungkapkan bahwa masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Salah satu yang paling mencolok adalah masalah sikap pemain.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-17 Menang 3-1 Atas India, PR Masih Menumpuk Jelang Kualifikasi Piala Asia

Nova Arianto.(Foto: @novarianto30)
Nova Arianto.(Foto: @novarianto30)

Star Syndrome: Awal dari Kehancuran

Usai pertandingan, Nova Arianto tanpa ragu menyebut bahwa ada beberapa pemain Timnas U-17 yang mulai terjebak dalam star syndrome. Fenomena ini, yang sering kali dialami oleh pemain muda yang mendadak terkenal, bisa berujung pada sikap sombong dan kehilangan fokus pada perkembangan diri.

“Hanya ada beberapa pemain saya yang mulai tinggi hati, mulai sombong. Ini sebenarnya jadi awal kehancuran mereka,” ujar Nova dengan nada serius. Meski demikian, Nova memilih untuk tidak mengungkapkan nama-nama pemain yang dimaksud, mengingat pentingnya menjaga keharmonisan tim. “Sebenarnya semua pemain harus bekerja keras seperti saat kami belum bermain di Piala AFF U-16. Harapannya hal seperti ini tidak terjadi lagi dan semua pemain perlu introspeksi diri,” tambahnya.

Konsentrasi dan Komunikasi Jadi Sorotan

Selain masalah star syndrome, Nova juga menyoroti aspek teknis yang perlu diperbaiki. Salah satu catatan utama adalah konsentrasi dan komunikasi di lini belakang yang menurutnya masih jauh dari sempurna. Nova menekankan bahwa meskipun perbaikan sudah mulai terlihat, terutama di uji coba kedua melawan India pada Selasa malam (27/8/2024), masih ada banyak hal yang harus dibenahi.

“Yang pasti fokus pemain bisa dilihat. Di babak pertama dan kedua ada kesalahan sendiri. Anak-anak harus bisa mengatur ritme pertandingan. Transisi juga diperlukan. Saya inginnya setelah mendapatkan bola, bawa ke depan. Tetapi banyak kehilangan bola dan ini jadi catatan kami,” jelas Nova.

Perbaikan yang Harus Segera Dilakukan

Dalam evaluasinya, Nova menyoroti kurangnya komunikasi antar pemain yang sering kali menyebabkan kesalahan individu yang berujung pada peluang lawan. Misalnya, saat Dafa Al Gazemi terlambat menutup pergerakan bola di kotak penalti pada menit-menit akhir pertandingan, yang nyaris membahayakan gawang Indonesia.

Nova menegaskan bahwa perbaikan ini harus segera dilakukan, terutama dengan jadwal pemusatan latihan yang padat menjelang Kualifikasi Piala Asia U-17. Menurutnya, fokus dan disiplin adalah kunci untuk mengatasi masalah ini, dan seluruh pemain harus menyadari bahwa keberhasilan tim adalah hasil dari kerja keras bersama, bukan hanya individualitas.

Baca Juga: Rapor Pemain Indonesia di Luar Negeri: Idzes Debut Cemerlang, Paes Tampil Gemilang

Membangun Tim yang Lebih Solid

Kemenangan atas India memang penting, namun lebih penting lagi adalah bagaimana tim ini bisa berkembang menjadi lebih solid dan kompak, baik di dalam maupun di luar lapangan. Nova Arianto memiliki tugas besar untuk menjaga keseimbangan antara mengasah kemampuan teknis pemain dan membentuk mentalitas juara yang rendah hati.

Dengan tantangan yang semakin dekat di Kualifikasi Piala Asia U-17, Nova dan staf pelatihnya harus memastikan bahwa para pemain tidak hanya siap secara fisik, tetapi juga memiliki mental yang kuat dan fokus yang tidak mudah tergoyahkan oleh pujian atau tekanan.

Sebagai pelatih yang berpengalaman, Nova tentu paham bahwa tantangan terbesar bukan hanya melatih keterampilan sepak bola, tetapi juga membentuk karakter pemain yang tangguh. Hanya dengan kerja keras, disiplin, dan sikap rendah hati, Timnas Indonesia U-17 bisa mewujudkan ambisi besar mereka di kancah Asia.

Semoga dengan adanya perhatian khusus dari pelatih, star syndrome ini dapat segera diatasi dan Timnas U-17 bisa melangkah ke depan dengan kepercayaan diri yang positif dan terkontrol, siap menghadapi setiap tantangan yang ada di depan mata.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments