Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeNewsGeger! Pemilik Kos di Semarang Makan Kucing, Ngaku Obat Penyakit Diabetes

Geger! Pemilik Kos di Semarang Makan Kucing, Ngaku Obat Penyakit Diabetes

NawaBineka – Pemilik kos berinisial NY (63), warga Sekaran, Gunung Pati, Semarang, terungkap telah mengonsumsi kucing selama setahun terakhir. Sudah 10 ekor kucing yang dikonsumsinya, dengan alasan mengobati diabetes.

Perilaku ini terbongkar setelah warga mencium bau bangkai dari tempat tinggalnya dan menemukan bulu-bulu kucing. NY, pemilik kos-kosan di belakang Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), mengaku melakukan ini karena tidak mampu membeli daging lain.

“Saya itu kalau gak makan daging kucing, gula saya tinggi terus,” ujar NY.

Baca Juga: Stonehenge: Misteri Megalitik yang Belum Terpecahkan

Polisi, yang menyelidiki kasus ini, menemukan tulang belulang dan bangkai kepala kucing di tempat tinggalnya.

Kapolsek Gunungpati Semarang, Kompol Agung Raharjo, mengonfirmasi kejadian ini dan menyatakan bahwa pihaknya masih memeriksa NY.

“Benar, tadi kan viral,” jelas Agung.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, menambahkan bahwa pemeriksaan masih berlangsung dan belum ada laporan resmi yang masuk.

Saat diperiksa, NY mengaku memukul kucing-kucing itu sebelum merebus dagingnya. Alasan medis yang diberikan NY juga sedang diverifikasi oleh tim medis yang menemukan bahwa gula darah NY memang di atas normal, yakni 185 mg/dL.

Baca Juga: Nostalgia Bermain PlayStation 1: Kembali ke Masa Keemasan Gaming

Polisi telah mengamankan barang bukti seperti pisau dapur, penanak nasi, dan tulang kucing. Kejadian ini memicu beragam reaksi di media sosial, khususnya TikTok, di mana pengakuan NY dibagikan dan ramai diperbincangkan.

Dalam video yang beredar, NY berulang kali meminta maaf kepada anak kosnya, menyatakan bahwa ia terpaksa melakukan tindakan tersebut demi kesehatan dirinya.

Saat diperiksa, NY beralasan makan daging kucing untuk mengobati diabetesnya. Menurutnya, jika tidak makan daging kucing, gulanya akan tinggi terus.

Pengakuan NY itu dibagikan oleh pengguna media sosial TikTok hingga ramai komentar warganet. dalam video itu terdapat percakapan antara bapak kos itu dengan anak kos mengenai aksi NY tersebut.

@three.in.onee

Membalas @1spesies Sakit sumpah liatnyaaa 😭 mana terang2an makannya udah ga sembunyi lagii #fyp #kucing

♬ suara asli – Tigasatu – Tigasatu

“Saya itu kalau gak makan daging (kucing) gulanya tinggi terus,” tutur bapak kos tersebut.

“Kan ada ayam,” sahut anak kos.

Baca Juga: Ulas Sejarah: Dari Rengasdengklok ke Proklamasi, Langkah Awal Menuju Kemerdekaan

“Lha duitnya siapa. Maaf kalau kamu terganggu. Diabetes saya itu udah parah. Di Dokter Dayat, 9 bulan, suntikannya tuh udah gak nyampe (gak manjur). Kalau makan daging itu nyampe (manjur),” timpal NY si pemilik kos.

NY mengatakan, ia melakukan hal itu karena terpaksa, daripada dirinya merenggut nyawa karena terkena penyakit diabetes.

“Saya tahu hati nurani kamu terganggu. Tapi saya terpaksa,” jelasnya.

“Memang bapak tau dari mana kalau kucing itu obat diabetes,” tanya anak kos.

“Ya kalau makan daging, ayam, ikan itu gulanya gak tinggi,” jawab bapak kos.

“Kan bisa tangkap ayam liar,” ucap anak kos.

“Ayam liar kan di pohon, nangkapnya gimana. Maaf ya kalau mengganggu nurani kamu,” kilah bapak kos.

“Ini yang dipotong kucing apa pak?” tanya anak kos.

“Tadi kucing putih orange,” jawab bapak kos.

“Kucing putih orange saya yang kasih makan terus. Kok bapak tega,” tutur anak kos.

“Ya daripada saya yang mati. Lebih baik kucing dong,” jawab si bapak kos.

Baca Juga: Lifter Eko Yuli Gagal di Olimpiade Paris 2024, Tagar Terima Kasih Pak Eko Menggema di Jagat Maya

Polisi yang mendatangi kediaman NY pada Rabu (7/8/2024) siang, menemukan beberapa tulang belulang diduga tulang kucing dan bangkai kepala kucing.

Kini, kamar NY telah dipasangi garis polisi, dan tim Inafis Polrestabes Semarang turut turun tangan menangani kasus ini.

Polisi juga membawa tenaga medis untuk membuktikan alasan NY terkait konsumsi daging kucing sebagai obat diabetes. Sementara itu, masyarakat menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari pihak berwenang.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments