NawaBineka – Viral foto 5 tokoh mudah Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Kemudian, ada juga salah satu Rabbi Israel asal Indonesia, Yaakov Baruch yang ikut dalam rombongan tokoh muda NU itu.
Yaakov Baruch diketahui sebagai pimpinan jemahaan Yahudi di Sulawesi Utara. Dalam foto tersebut, Rabbi Yaakov Baruch tampak mengenakan setelan jas kotak-kotak perpaduan warna hitam dan abu-abu.
Baca Juga: 5 Fakta Penembakan Donald Trump, dari Pelaku Sering Di-Bully Hingga Adanya Korban Jiwa
Rabbi Yaakov Baruch juga memosting foto dirinya bersama Presiden Israel di akun Instagram pribadinya. “Precious meeting with the President of Israel H.E Mr @isaacherzog,” tulis Rabbi Yaakov Baruch.
Tanggapan PBNU
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Savic Ali menyesalkan, adanya lima kader cendekiawan NU yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Kunjungan itu dinilai sebagai tindakan orang yang tak memahami geopolitik, dan tak mengerti kebijakan NU secara organisasi.
Savic menegaskan, kunjungan kelima warga NU tidak atas nama organisasi dan mengecewaan perasaan seluruh warga NU. PBNU juga belum mengetahui atas dukungan pihak mana mereka berangkat ke Israel.
Baca Juga: La Furia Roja Menapaki Puncak Kejayaan: Perjalanan Spanyol di Euro 2024
“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” tutur Ketua PBNU Bidang Hukum dan Media itu.
Savic menegaskan, pimpinan PBNU juga tidak mengetahui kapan kelima cendikiawan itu berangkat ke Israel. PBNU juga tidak mengetahui maksud dan tujua kedatangan mereka ke Israel karena tidak pernah berkonsultasi.
PBNU menyesalkan, kelima orang aktivis itu bertemu Isaac Herzog. Mengingat Israel sampai saat ini masih melakukan genjatan senjata ke warga Palestina.
“Saya dan Gus Yahya (Ketum) juga tidak tahu kapan berangkatnya dan dalam rangka apa, karena mmg tidak konsultasi dengan PBNU. Tapi yang jelas itu sangat disesalkan, mengingat Israel masih tak berhenti menjatuhkan bom dan menembakkan peluru ke warga Palestina,” jelas Savic.
Baca Juga: 5 Fakta Penembakan Donald Trump, dari Pelaku Sering Di-Bully Hingga Adanya Korban Jiwa
Sementara Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menerangkan, PBNU sedang mendalami persoalan ini. Dia memastikan, PBNU akan segera memanggil mereka untuk dimintai tabayun.
“Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hal prinsip lainnya,” ungkap Gus Ipul.
PBNU juga akan memanggil pimpinan Banom serta lembaga yang menjadi pengabdian lima orang tersebut. Apabila ditemukan unsur pelanggaran organisasi, maka tidak menutup kemungkinan kelima orang tersebut akan diberhentikan dari PBNU.
“Kepergian mereka ke Israel adalah tindakan yang sangat sangat tidak bijaksana, membingungkan dan mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” tutur Gus Ipul.
Melukai Perasaan Muslim di Indonesia
Ketua Majelis Ulama Indonesia, Cholil Nafis menyatakan, bertemunya lima cendekiawan NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog melukai perasaan umat Islam dan Indonesia. Mengingat Israel merupakan negara yang saat ini menginvasi Palestina.
“Ini melukai perasaan umat Islam dan Indonesia,” kata Cholil dikutip dari unggahannya di X, Senin (15/7/2024).
Baca Juga: Argentina Juara Copa America 2024, Lautaro Martinez Jadi Pahlawan Saat Kaki Messi Bengkak
Lima orang NU yang bertemu Presiden Israel itu adalah Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
Israel merupakan negara yang mengancurkan manusia dan kemanusiaan di Palestina. Sehingga, Cholil tidak habis pikir mengapa lima orang NU tersebut malah bertemu dan berfoto dengan Presiden Israel.
“Tak bisa diterima oleh nalar sehat kunjungan mereka ke Israel bertemu presiden yang sedang menghancurkan manusia dan kemanusiaan di Palestina,” tutur dia.
Padahal, kata dia, saat ini orang-orang bersama-sama melawan Israel.
“Kita semua sedang melawan genosida yang dilakukan Israel, sungguh kunjungan mereka itu keterlaluan,” tutup dia.
Kemenlu RI Buka Suara
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Roy Soemirat menjelaskan, kunjungan dari beberapa tokoh muda NU ke Israel tidak terkait dengan posisi Pemerintan Indonesia. Namun, dia tidak mau berkomentar lebih terkai 5 cendikiawan NU yang bertemu Kepala Negara Israel.
“Kemlu tidak dalam posisi untuk memberikan komentar terkait kunjungan tersebut, yang memang tidak terkait dalam bentuk apapun dengan posisi resmi Pemerintah RI,” kata jubir Kemlu Roy Soemirat.
“Terkait adanya kunjungan dari beberapa tokoh muda NU ke Israel, sebaiknya teman-teman media kontak PBNU untuk berbagai informasi lebih lanjut,” pungkasnya.
Baca Juga: Muncul Kecurigaan Asuransi Swasta Masuk Setelah BPJS Menerapkan KRIS