Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeLifestyleHealthWarga Indonesia Paling Banyak Makan Plastik di Dunia, Ini 5 Sumber Utamanya

Warga Indonesia Paling Banyak Makan Plastik di Dunia, Ini 5 Sumber Utamanya

NawaBineka – Warga Indonesia tercatat paling banyak memakan makanan plastik di dunia yang bersumber dari material plastik dalam industri rumah tangga. Salah satunya adalah wadah tempat makanan.

Partikel plastik dalam bentuk yang sangat kecil, yakni mikroplastik dan nanoplastik bahkan banyak tertelan oleh warga Indonesia. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Environmental Science & Technology mengungkapkan, warga Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan.

Baca Juga: Argentina Lolos ke Semifinal Copa America 2024, Meski Messi Gagal Penalti

Malaysia menempati posisi kedua dan ketiga adalah Filipina. Tahukah kamu, material mikroplastik yang tertelan oleh manusia bisa berbahaya bagi kesehatan.

National Geographic menerangkan, mikroplastik terbukti bisa menyebabkan kerusakan pada sel manusia, termasuk menimbulkan reaksi alergi dan kematian sel. Sedangkan, menurut United Nations Development Programme (UNDP), senyawa yang terkandung di dalam mikroplastik dikaitkan dengan masalah kesehatan yang serius, seperti gangguan endokrin, penambahan berat badan, resistensi insulin, penurunan kesehatan reproduksi, hingga kanker.

Lalu apa saja sumber Utama makanan plastik yang dikonsumsi warga Indonesia. Berikut 5 sumber Utama makanan plastik:

  1. Teh celup
Ilustrasi Teh Celup. (foto: Freepik)
Ilustrasi Teh Celup. (foto: Freepik)

Banyak kantong teh dibuat dari plastik polipropilen yang tidak ramah lingkungan. Bahkan, kantong teh kertas pun dapat mengandung sisa plastik di lapisan penutupnya.

Pada 2023, penelitian Dow University of Health Sciences menunjukkan bagaimana air panas yang digunakan untuk menyeduh teh dapat melepaskan jutaan mikroplastik dari kantong teh. Penelitian ini mengungkap, satu cangkir teh dapat mengandung hingga 3,1 miliar nanoplastik dari kantong teh tersebut.

Baca Juga: Poco F6, Ponsel Flagship Gahar dengan Harga Terjangkau

Selain itu, kantong teh disebut mengandung zat berbahaya, termasuk senyawa fluor, arsenik, garam radium, aluminium, tembaga, timbal, merkuri, kadmium, barium, dan nitrat.

Namun, ada alternatif yang ramah lingkungan untuk menyeduh teh, seperti menggunakan teko besi atau saringan logam. Koalisi Polusi Plastik merekomendasikan penggunaan kantong teh katun atau menyaring teh melalui linen organik.

  1. Memanaskan tempat makanan di microwave
Ilustrasi memanaskan tempat makan plastik di microwave. (foto: Freepik)
Ilustrasi memanaskan tempat makan plastik di microwave. (foto: Freepik)

Taukah kamu, produk plastik yang diberi label “aman untuk microwave” ternyata dapat melepaskan mikroplastik ke dalam makanan saat dipanaskan.

Sebuah studi pada 2023 yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Nebraska-Lincoln menemukan hingga 4 juta mikroplastik per sentimeter persegi dalam makanan bayi kemasan plastik tertentu yang “aman untuk microwave”.

Baca Juga: Keir Starmer Terpilih Jadi PM Inggris, Partai Konservatif Telan Kekalahan Terburuk Sepanjang Sejarah

Makalah dari The American Academy of Pediatrics menyatakan, produk yang dikemas dengan ftalat, stirena, dan bisfenol merupakan jenis bahan kimia yang terkait dengan berbagai plastik.

  1. Talenan plastik
Ilustrasi Talenan Plastik. (foto: Freepik)
Ilustrasi Talenan Plastik. (foto: Freepik)

American Chemical Society (ACS) meneliti, talenan plastik dapat membuat manusia terpapar hingga 79,4 juta mikroplastik polipropilena atau sejenis polimer plastik setiap tahunnya. Ini berarti penggunaan talenan plastik berpotensi meningkatkan perpindahan mikroplastik ke makanan.

Gunakan talenan kaca yang tahan banting sebagai alternatif terjangkau yang mudah dibersihkan dan biasanya bebas mikroplastik. Beberapa merek juga menawarkan talenan bebas plastik yang terbuat dari serat kertas yang tahan lama.

  1. Gelas kertas
Ilustrasi Tempat Minum Kertas. (Foto: Freepik)
Ilustrasi Tempat Minum Kertas. (Foto: Freepik)

Gelas kertas untuk minuman panas dapat menyebabkan pelepasan berbagai bahan kimia, termasuk fluorida, klorida, sulfat, dan nitrat. Hal ini terungkap dalam penelitian tahun 2021 yang diterbitkan dalam Journal of Hazardous Materials.

Baca Juga: 10 Hal Penting yang Harus Dilakukan Usai Operasi Lasik

Memilih tempat minum kedap udara dan tahan karat adalah pilihan tepat. Tempat minum kedap udara juga dapat digunakan kembali, sehingga tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga mengurangi paparan mikroplastik.

  1. Tempat Es Batu Berbahan Plastik
Tempat Es Batu. (foto: Ist)
Tempat Es Batu. (foto: Ist)

Sama seperti mikroplastik yang ditemukan dalam air kemasan, tempat es batu plastik dapat menyebabkan kontaminasi. Meskipun penelitian mengenai hal ini masih sedikit, pembekuan plastik dapat menyebabkan mikroplastik larut ke dalam air, mirip dengan proses yang terjadi pada plastik yang dipanaskan, menurut seorang profesor yang diwawancarai oleh HealthCentral.

Dalam beberapa tahun terakhir, pilihan yang lebih ramah lingkungan menjadi popular, seperti tempat es batu berbahan baja tahan karat atau silikon yang dianggap lebih sehat.

Baca Juga: Hacker Minta Maaf Usai Serang Pusat Data Nasional, Katanya Kasihan!

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments