Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeNewsNasionalPemerintah Temukan Biang Kerok yang Bikin Pusat Data Nasional Diserang Ransomware

Pemerintah Temukan Biang Kerok yang Bikin Pusat Data Nasional Diserang Ransomware

NawaBineka – Pemerintah mengeklaim temukan pihak internal yang dianggap sebagai biang kerok, sehingga menyebabkan Pusat Data Nasional (PDN) diserang ransomware LockBit 3.0.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan, dari hasil forensik, pemerintah telah mengetahui pengguna atau user yang mengakibatkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang ransomware. 

Baca Juga: Pebulu Tangkis China Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Bertanding di BAJC 2024, Ini Kronologinya

“Dari hasil forensik pun kami sudah bisa mengetahui bahwa siapa user yang selalu menggunakan password-nya dan akhirnya terjadi permasalahan-permasalahan yang sangat serius ini,” kata Hadi usai memimpin rapat koordinasi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).

Menurut Hadi, para pengguna itu akan diproses hukum oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan aparat penegak hukum. Tentunya, semua itu sesuai peraturan yang berlaku.

“Penegakan hukum oleh BSSN, nantinya oleh aparat, itu bisa dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Hadi.

Ilustrasi Hacker (Freepik)
Ilustrasi Hacker (Freepik)

Sebelumnya diberitakan, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 mengalami serangan siber jenis ransomware. Data-data di dalamnya pun terkunci dan peretas meminta tebusan sebesar Rp 8 juta dollar AS atau sekira Rp 131,2 miliar. 

Baca Juga: Perpanjangan SIM Kini Wajib Pakai BPJS

Direktur Network dan IT Solutions Telkom Indonesia Herlan Wirjanako menyampaikan bahwa tebusan itu diminta oleh peretas kepada pemerintah jika ingin data di PDN yang terenkripsi atau terkunci kembali dibuka. 

“Jadi memang di dark web itu, kami jalan ke sana, kami ikuti dan mereka minta tebusan ada 8 juta dollar AS,” ujar Herlan Wirjanako.

Serangan ransomeware itu terjadi pada pada 20 Juni 2024 dan mengakibatkan 210 instansi terdampak, baik dari pusat maupun daerah.

“Dari data terdampak 210 instansi dari, baik pusat maupun daerah. Yang sudah up itu tadi imigrasi melakukan relokasi menyalakan layanannya,” kata Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Samuel Pangerapan.

Baca Juga: 5 Zodiak Paling Baik Hati, Penasaran Siapa Aja?

“LKPP SIKaP sudah on, Marves punya layanan perizinan event sudah on, kota Kediri sudah on, yang lain dalam progres,” sambungnya.

Sementara Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menyampaikan, PDN yang mengalami serangan siber dikelola oleh PT Telkom dan berlokasi di Surabaya. Serangan ransowmare yang menyerang PDNS diketahui bernama brain cipher.

“Perlu kami sampaikan bahwa insiden pusat data sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware, dengan nama Brain Cipher ransomware,” kata Hinsa.

Baca Juga: Bikin Bangga! Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal RI Ternyata Salip AS hingga Jepang

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments