NawaBineka – Flu Singapura atau Head, Foot, Mouth Disease (HFMD) merupakan flu yang disebabkan oleh virus enterovirus termasuk coxsackievirus A16 dan enterovirus 71. Flu Singapura banyak menyebar dan menyerang anak-anak.
Flu ini juga disebabkan oleh coxsackievirus A5, A6, A7, A9. A10, A16, B1, B2, B3, B5, echovirus dan enterovirus lainnya. Virus-virus tersebut dapat menyebabkan kejadian luar biasa di sejumlah negara.
Baca Juga: Flu Singapura di Indonesia Tembus 5 Ribu Kasus, Ini Cerita Perjuangan Kapten Vincent untuk Sembuh
Di negara-negara Asia Pasifik, kejadian luar biasa disebabkan oleh Entrovirus A71. Sedangkan di Eropa dan Amerika Serikat (AS) disebabkan oleh Coxsackievirus A16.
Nah, Flu Singapura ternyata mempunyai pola musiman sesuai dengan kondisi iklim setiap negara. Pada sejumlah negara seperti Australia, Amerika Serikat, Hong Kong, China, dan Taiwan, penyakit itu muncul pada musim-musim dengan temperatur yang hangat.
Kemudian, untuk negara-negara yang mempunyai iklim yang hangat sepanjang tahun, maka penularannya terjadi sepanjang tahun. Contohnya di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Berikut 5 Ciri khas Flu Singapura yang menyerang anak-anak:
- Adanya bercak kemerahan seperti lenting dengan lokasi yang khas, yaitu pada telapak tangan, mulut dan kaki.
- Diawali dengan perubahan warna kulit berwarna merah cerah dan bintik bintik seperti lenting (bintik berair mirip cacar) dengan ukuran 4-8 mm.
- Pada Flu Singapura klasik, pasien memiliki lesi oral dan ditemukan di lidah, mukosa bukal, palatum durum, dan lebih jarang di orofaring.
- Flu Singapura ini biasanya dimulai dengan gejala awal demam derajat rendah [38°C – 39°C (100,4°F – 102,2°F)] yang berlangsung selama 1-2 hari, tidak enak badan/malaise, dan kadang-kadang nyeri perut atau gejala saluran pernapasan atas.
- Nyeri tenggorokan atau nyeri mulut sering terjadi dan dapat menyebabkan asupan oral yang buruk dan dehidrasi.
Lalu Bagaimana mencegah Flu Singapura Menulari Anak?
Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Edi Hartoyo memberitahu mengenai gejala dan penanganan Flu Singapura.
“Kasus Flu Singapura seringkali tidak mendapat perhatian serius karena gejalanya yang umumnya ringan. Namun, kita harus memahami bahwa beberapa komplikasi yang mungkin timbul bisa berakibat fatal,” jelas Edi.
Baca Juga: Kolaborasi Brand Lokal Diana Restu dengan Influencer Mega Iskanti Ciptakan Celana Jeans Auto Slim
Dia menambahkan, gejala Flu Singapura tidak selalu konsisten. Namun, dia menekankan bahwa gejala neurologis seperti kejang juga patut diwaspadai.
Edi juga menyoroti pentingnya istirahat yang cukup dan konsumsi cairan yang adekuat untuk mencegah dehidrasi. Hingga kini belum ada terapi spesifik untuk Flu Singapura, penanganan simtomatik dan jaga daya tahan tubuh tetap menjadi fokus utama.
“Kita harus selalu mengutamakan upaya pencegahan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dengan langkah-langkah sederhana seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak langsung dengan penderita, kita dapat meminimalkan risiko penularan penyakit Flu Singapura,” tutur Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI ini.
Berikut 5 Cara Mencegah Flu Singapura pada Anak:
- Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, khususnya setelah BAB, mengganti popok anak, menyiapkan makanan, dan sebelum makan.
- Tidak berbagi alat makan dan minum, serta kontak dekat dengan seseorang yang sedang sakit.
- Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, bisa dengan memakai tisu atau menggunakan lipatan siku bagian dalam.
- Rutin membersihkan benda yang dapat menjadi media penularan virus seperti gagang pintu, meja, dan remote TV, dengan benar.
- Beristirahat di rumah bila sedang mengalami gejala Flu Singapura, sampai kondisi benar-benar pulih.
Baca Juga: Sandra Dewi Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis