Sunday, September 22, 2024
spot_img
HomeNews37 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang Sumbar, Gubernur Mahyeldi Nyaris Jadi Korban

37 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang Sumbar, Gubernur Mahyeldi Nyaris Jadi Korban

NawaBinekaBanjir bandang lahar dingin terjadi di Sumatera Barat (Sumbar). Hingga kini, tercatat ada 37 oran dilaporkan tewas akibat banjir bandang tersebut. Bahkan, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah juga nyaris menjadi korban bencana banjir bandang tersebut.

“Hingga Minggu (12/5/2024) pukul 21.00 WIB tercatat total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 37 orang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Senin (13/5/2024).

Baca Juga: 10 Fakta Kecelakaan Maut Bus Putera Fajar di Subang, Lokasi Kejadian Ternyata “Black Spot”

Dia menjelaskan, sebanyak 35 jenazah berhasil diidentifikasi dengan rincian di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar sembilan orang, Kabupaten Padang Panjang dua orang, Kabupaten Padang Pariaman tujuh orang. Dua jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi.

@beni.wijayaaa

Info terkini, kondisi kawasan Lembah anai. Kendaraan tidak bisa lewat, jalan Padang- Bukittinggi Putus total. 11 mei 2024 #minang #sumbar #lembahanai #padang #padangpanjang #bukittinggi #bencana #praysumbar #sumaterabarat

♬ suara asli – Beni wijaya – Beni wijaya

Selain itu, hingga Minggu malam, jumlah orang yang dilaporkan hilang akibat banjir bandang di Sumbar adalah 17 orang, dengan rincian 14 orang hilang dari Kabupaten Tanah Datar dan tiga lainnya dari Kabupaten Agam.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab bencana di Sumbar karena banjir bandang di kawasan Gunung Marapi. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan, banjir bandang di kawasan kaki Gunung Marapi terjadi karena intensitas hujan sedang hingga lebat.

“Potensi hujan yang demikian itu teramati dapat berlangsung secara lebih intensif oleh karena ada fenomena Sirkulasi Sinklonik, atau pembentukan awan dan belokan angin lokal,” kata Dwikorita.

Baca Juga: Muncul Lagi Wacana Pembatasan Usia Kendaraan di Jakarta, Bagaimana Nasib Mobil Tua?

Menurut Dwikorita, tim meteorologi BMKG pada hari yang sama langsung menerbitkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang dapat berujung bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan lainnya di Sumbar.

Dalam peringatan dini tersebut BMKG meminta masyarakat Sumbar, khususnya di daerah rawan bencana seperti pesisir, pegunungan, perbukitan, mewaspadai cuaca ekstrem mulai dari 9 hingga 12 Mei 2024.

Banjir Bandang Sumatera Barat. (Foto: X/@PutraErlangga95)
Banjir Bandang Sumatera Barat. (Foto: X/@PutraErlangga95)

“Dari rentetan ini puncaknya terjadi kemarin (Sabtu, 11 Mei) hujan berlangsung mulai dari sore hingga malam di atas 150/200 mm sehingga banjir bandang diikuti oleh lahar melanda Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang,” sambung Dwikorita.

Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah juga nyaris menjadi korban bencana banjir bandang. Hal itu disampaikan, Kepala Biro Adpim Setda Prov Sumbar, Mursalim.

Dia menjelaskan, saat kejadian, iring-iringan rombongan Gubernur Sumbar nyaris menjadi korban. Sebab di waktu bersamaan, mereka hendak melintas menuju Kota Padang usai melakukan peninjauan bencana di Kabupaten Tanah Datar.

“Beruntung Gubernur dan rombongan tidak menjadi korban, meskipun kejadian itu berlangsung di hadapannya,” ungkap Mursalim.

Dalam insiden itu, ada 2 unit kendaraan minibus yang terbawa material longsor ke dalam jurang. Terkait hal tersebut, Mursalim menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari tim di lapangan, Gubernur beserta rombongan tim humas dibantu beberapa warga langsung turun ke dasar jurang untuk melakukan evakuasi korban.

Baca Juga: Viral Makan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria di Jakpus Diciduk Polisi

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments