Thursday, November 14, 2024
spot_img
HomeOtomotifMobil3 Raksasa Otomotif Dunia Diambang Jurang Kebangkrutan!

3 Raksasa Otomotif Dunia Diambang Jurang Kebangkrutan!

NawaBineka – Sebanyak tiga raksasa otomotif dunia khususnya di Eropa diambang jurang kebrangkutan. Sejumlah perusahaan membukukan penurunan penjualan hingga terpaksa menutup pabrik dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Volkswagen (VW), Renault, dan Stellantis kini sedang berjibaku menahan kinerja perusahaan agar tak makin jeblok. Kabar terbaru, VW berencana untuk menutup setidaknya tiga pabrik di Jerman, PHK puluhan ribu karyawan, dan mengurangi kapasitas pabrik sebagai bagian dari langkah restrukturisasi besar-besaran.

Baca Juga: Tom Lembong Tersangka Kasus Korupsi, Anies Desak Penegakan Hukum Transparan dan Adil

Kepala dewan perwakilan pekerja VW, Daniela Cavallo, menyampaikan, langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap tekanan besar yang dihadapi perusahaan, termasuk biaya energi dan tenaga kerja yang tinggi, kompetisi ketat dengan produsen Asia, serta menurunnya permintaan di Eropa dan China.

“Manajemen sangat serius mengenai hal ini. Ini bukan gertakan dalam putaran perundingan bersama,” ujar Cavallo dilansir Reuters.

Menurut dia, langkah tersebut bisa menjadi awal penjualan besar-besaran aset Volkswagen di negara asalnya, Jerman. Cavallo tidak menyebutkan secara spesifik pabrik mana yang akan terdampak atau jumlah pasti karyawan dari total sekitar 300.000 pekerja di Jerman yang berpotensi terkena PHK.

Rencana restrukturisasi ini muncul di tengah negosiasi panjang antara VW dan serikat pekerja untuk mengurangi biaya operasional. Cavallo menambahkankan, perusahaan berencana untuk memotong gaji merek Volkswagen setidaknya sebesar 10% dan membekukan kenaikan gaji hingga 2025 dan 2026.

Sebelumnya, CEO Volkswagen Group Oliver Blume dalam sebuah pernyataan tertulis mengatakan perusahaan kemungkinan akan mengambil tindakan restrukturisasi besar-besaran.

“Industri otomotif Eropa berada dalam situasi yang sangat menuntut dan serius. Lingkungan ekonomi menjadi lebih sulit, dan pesaing baru memasuki pasar Eropa. Selain itu, Jerman khususnya sebagai lokasi manufaktur semakin tertinggal dalam hal daya saing,” ujar Blame dikutip CNBC Internasional.

Hal ini pun menjadi perhatian pemerintah Jerman. Bahkan, Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menggelar pertemuan virtual yang melibatkan perwakilan dari industri otomotif Jerman untuk membahas solusi bagi para produsen mobil yang sedang mengalami kesulitan.

Baca Juga: Mediasi Gagal Pengacara Paula dan Baim Wong Berdebat di Sidang Cerai

Produsen mobil Eropa, termasuk raksasa seperti Volkswagen, Renault, dan Stellantis, menghadapi masalah signifikan dengan penjualan mobil listrik (EV) mereka yang berada di bawah ekspektasi, hingga menyebabkan produksi berlebih.

Tak hanya itu, data Bloomberg Intelligence menyebut, satu dari tiga pabrik mobil besar di Eropa – termasuk pabrik BMW, Mercedes, Renault, dan Volkswagen – beroperasi di bawah kapasitas.

Situasi ini sangat terlihat di pabrik Stellantis di Mirafiori, Italia, yang memproduksi Fiat 500e sepenuhnya listrik, di mana produksi turun lebih dari 60% pada paruh pertama 2024.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments