NawaBineka – Pada Jumat, 18 April 2025, pasar emas menunjukkan perubahan yang signifikan. Setelah mencetak rekor tertinggi sebelumnya, harga emas dunia mengalami penurunan sebesar 0,47% dan ditutup pada angka US$3.327,54 per troy ons.
Pelemahan harga ini tidak terlepas dari situasi pasar yang dipengaruhi oleh libur panjang Paskah. Investor cenderung mengambil keuntungan di saat harga mengalami penurunan, membuat emas sedikit mundur setelah lonjakan yang kuat.
Analisis Dolar AS dan Kebijakan Global
Christopher Vecchio, seorang analis di bidang futures dan forex, menyatakan bahwa harga emas akan terus mendapat dukungan dari pelemahan dolar AS. Meskipun dolar tetap menjadi mata uang cadangan global, ketidakpastian dalam kebijakan perdagangan, terutama di bawah pemerintahan saat ini, menambah faktor risiko terhadap nilai dolar.
Dalam konteks ini, penurunan harga emas dapat dilihat sebagai peluang bagi para investor. Analis dari Brown Brothers Harriman juga memperkirakan bahwa pelemahan dolar AS berpotensi berlanjut, yang akan berpengaruh terhadap harga emas dalam jangka pendek.
Faktor Ekonomi dan Geopolitik
Harga emas saat ini juga dipengaruhi oleh sentimen ekonomi dan geopolitik. Dengan banyaknya pasar yang masih libur karena perayaan Paskah, harga emas tetap sensitif terhadap berita-berita perdagangan dan keadaan dunia.
Kebijakan Bank Sentral Eropa yang memangkas suku bunga menunjukkan bahwa tekanan inflasi di Eropa dalam kondisi yang lebih baik, memberikan indikasi bahwa ketidakpastian global akan berlanjut dan memengaruhi harga emas ke depannya.
Update Harga Emas Antam di Indonesia
Di Indonesia, khususnya harga emas keluaran Logam Mulia Antam, pada tanggal 17 April 2025, menunjukkan kenaikan hingga Rp 32.000 menjadi Rp 1.975.000 per gram. Meskipun kemudian terjadi penurunan harga beberapa minggu setelahnya, perubahan ini still membuat harga emas mendekati angka Rp 2 juta per gram.
Rincian harga emas di pasaran lokal menunjukkan variasi yang mencolok antara ukuran dan jenis, dengan emas batangan 0,5 gram dijual seharga Rp 1.037.500 dan 1.000 gram mencapai Rp 1.915.600. Dengan pajak PPh 22 yang berlaku, konsumen perlu mempertimbangkan biaya tambahan saat berinvestasi dalam emas.
Peluang Investasi dalam Status Emas
Dengan fluktuasi harga yang terjadi, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan berinvestasi di emas. Dalam periode ketidakpastian ekonomi, emas sering kali dianggap sebagai ‘safe haven’ atau aset perlindungan yang dapat memberikan stabilitas.
Pelaku pasar harus memperhatikan dinamika harga yang berlangsung, terutama dengan kemungkinan penurunan lebih lanjut untuk mendapatkan harga yang lebih baik sebelum melakukan pembelian.
Secara keseluruhan, perkembangan terkini di pasar emas menunjukkan situasi yang menarik bagi para investor baru maupun yang berpengalaman. Meskipun harga mengalami penurunan pasca-rekor tinggi, potensi untuk mendapatkan keuntungan masih terbuka lebar, terutama jika keadaan pasar global terus berfluktuasi.
Investor disarankan untuk tetap waspada dan aktif dalam memantau informasi terkait harga emas dan kebijakan ekonomi global, guna membuat keputusan investasi yang lebih cerdas.
