Saturday, June 21, 2025
spot_img
HomeLifestyleHealthTrump Putuskan AS Keluar dari WHO, Antisipasi Dampak Kesehatan Global

Trump Putuskan AS Keluar dari WHO, Antisipasi Dampak Kesehatan Global

NawaBineka – Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menarik Negeri Paman Sam dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjadi sorotan global. Langkah kontroversial ini diumumkan segera setelah pelantikan Trump sebagai Presiden AS pada Senin (20/1/2025).

Trump menyebutkan sejumlah alasan, termasuk kritik terhadap penanganan pandemi Covid-19 dan kegagalan WHO dalam melakukan reformasi yang mendesak.

Alasan AS Keluar dari WHO

Dalam pidatonya, Trump mengkritik tajam kontribusi keuangan AS yang dinilainya terlalu besar dibandingkan negara lain, termasuk China.

“WHO menuntut pembayaran yang sangat memberatkan dari AS,” ujar Trump, seraya menyoroti ketimpangan kontribusi finansial antara AS dan China.

Selain itu, Trump juga menyebut WHO tidak mampu memimpin negosiasi untuk memperkuat solidaritas global pascapandemi. Keputusan ini diambil di tengah skeptisisme pemerintah AS terhadap rencana perjanjian kesehatan global pascapandemi yang dipimpin WHO.

Dampak Keluarnya AS dari WHO

Langkah ini diperkirakan akan membawa dampak signifikan terhadap kesehatan global. Berikut sejumlah dampak utama yang muncul akibat keputusan tersebut:

  1. Pendanaan WHO
    AS sebelumnya menyumbang sekitar 18% dari total pendanaan WHO, mencakup program penting seperti penanggulangan HIV dan tuberkulosis. Anggaran WHO untuk 2024-2025 sebesar US$ 6,8 miliar kini kehilangan salah satu sumber dana terbesarnya.
  2. Pandemi dan Perjanjian Kesehatan Global
    Trump memutuskan untuk menarik AS dari negosiasi perjanjian kesehatan global pascapandemi, sehingga mengurangi solidaritas internasional dalam menghadapi ancaman kesehatan di masa depan.
  3. Pengawasan Influenza
    AS selama ini berperan penting dalam jaringan pengawasan influenza global yang diawasi WHO. Dengan keluarnya AS, kolaborasi terkait vaksin flu musiman dan pengawasan wabah global terancam terganggu.
  4. Kampanye Melawan AIDS
    Program AS seperti PEPFAR, yang menjadi ujung tombak dalam memerangi HIV/AIDS, akan kehilangan koordinasi langsung dengan WHO. Pendanaan ini sebelumnya menjadi salah satu fondasi dalam upaya kesehatan global.
  5. Kebijakan Aborsi
    Pada masa jabatan sebelumnya, Trump memperluas kebijakan “Mexico City Policy,” yang membatasi dana untuk organisasi asing yang menyediakan layanan aborsi. Langkah serupa kemungkinan besar akan berlanjut, yang memengaruhi program kesehatan reproduksi global.
  6. Penelitian dan Vaksin
    Meski skeptisisme terhadap vaksin muncul dalam pemerintahan Trump, pendanaan untuk kelompok vaksin global seperti Gavi tetap dipertahankan. Namun, peran AS dalam mendukung penelitian vaksin di bawah WHO kemungkinan akan berkurang.

Respons Dunia

Langkah AS ini menuai kritik dari berbagai pihak. Menteri Kesehatan Jerman, Karl Lauterbach, berusaha melobi Trump untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.

“Kami akan mencoba membujuk Donald Trump untuk mempertimbangkan kembali keputusan ini,” ujarnya.

Juru bicara WHO, Tarik Jašarević, juga menyerukan dialog konstruktif dengan pemerintah AS. “Kami berharap AS mempertimbangkan kembali keputusan ini demi kepentingan global,” kata Jašarević.

Keputusan AS untuk keluar dari WHO memicu ketidakpastian terhadap masa depan kesehatan global. Di sisi lain, Trump telah mengisyaratkan fokus pada penguatan kebijakan kesehatan domestik melalui lembaga seperti CDC dan National Institutes of Health.

Langkah ini menjadi tantangan baru bagi dunia dalam membangun sistem kesehatan global yang lebih tangguh. Apakah keputusan Trump ini membawa reformasi atau justru memperlemah solidaritas kesehatan global? Dunia akan terus memantau langkah AS ke depan.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments