NawaBineka – Timnas Indonesia U-20 harus kembali menelan pil pahit setelah kalah 0-2 dari Suriah dalam laga lanjutan Mandiri U-20 Challenge Series 2025 yang berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (27/1/2025) malam. Kekalahan ini menjadi yang kedua bagi Garuda Nusantara setelah sebelumnya takluk 0-1 dari Yordania pada Jumat (24/1).
Jalannya Pertandingan
Suriah tampil dominan dan berhasil mencetak dua gol melalui Majid Manaf Ramadan di menit ke-28 dan Anas Hussam Dahhan di menit ke-63. Meski sempat memberikan perlawanan, Timnas Indonesia kesulitan menghadapi permainan cepat dan transisi solid yang ditunjukkan oleh Suriah.
Hasil ini menjadi alarm serius bagi Timnas U-20, yang menjadikan turnamen mini ini sebagai ajang pemanasan jelang Piala Asia U-20 2025 di China, yang akan berlangsung 12 Februari hingga 1 Maret mendatang.
Evaluasi Performa Tim
Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, mengakui bahwa timnya masih membutuhkan banyak perbaikan, terutama dalam aspek taktikal dan kerja sama kelompok. Meski begitu, ia tetap menilai ada banyak hal positif yang bisa dipetik dari dua pertandingan melawan Yordania dan Suriah.
“Dua laga melawan Yordania dan Suriah ini sangat bermanfaat bagi timnas U-20. Semua pemain saya pikir bermain bagus. Tapi ada kekurangan memang secara grup, serta taktikal kami, sehingga dua gol lawan akhirnya terjadi. Hal itu yang akan kami perbaiki,” ujar Indra, dikutip dari laman PSSI.
Indra juga menyoroti gaya bermain ofensif yang diterapkan timnya dalam pertandingan melawan Suriah. “Kami memang tidak punya keinginan bermain tertutup atau bertahan. Tapi kami coba bermain lebih ofensif. Saya pikir tadi memang Suriah bermain dengan cepat. Dari bertahan ke menyerang transisinya cepat, dan dari menyerang ke bertahan juga cepat,” tambahnya.
Bahan Pembelajaran Menuju Piala Asia
Meski menelan dua kekalahan, Indra tetap optimistis bahwa pertandingan-pertandingan ini memberikan pembelajaran penting bagi tim. “Tentu banyak pembelajaran yang kita dapatkan dari pertandingan ini. Yang paling utama, kami jadi tahu kualitas yang akan kami hadapi di Piala Asia U-20 nanti,” tegasnya.
Kekalahan ini menjadi catatan evaluasi penting bagi Timnas U-20 sebelum bertolak ke China. Dengan waktu persiapan yang tersisa, Indra Sjafri dan tim pelatih harus memperbaiki kelemahan, terutama dalam aspek taktik dan konsistensi permainan, agar mampu bersaing di ajang sesungguhnya.
Dukungan publik dan pembenahan internal diharapkan dapat membawa Garuda Nusantara tampil lebih baik di Piala Asia U-20 2025 dan memenuhi ekspektasi sebagai salah satu tim unggulan di Asia Tenggara.
