NawaBineka – Aplikasi perpesanan Telegram kini memiliki chatbot dengan artifisial intelligence (AI) yang diberi nama Copilot. Namun, Copilot untuk Telegram saat ini masih dalam versi beta dan gratis untuk pengguna Telegram di perangkat seluler atau desktop.
Penggunadapat mengobrol dengan Copilot untuk Telegram, seperti percakapan biasa di aplikasi perpesanan. Copilot untuk Telegram adalah bot resmi Microsoft. Pastikan Anda menggunakan bot dengan nama pengguna @CopilotOfficialBot yang memiliki tanda centang.
Baca Juga: Penantian Panjang Nirina Zubir Terima Sertifikat Tanah yang Digelapkan Mantan ART
Copilot di Telegram dapat diakses dengan cara mencari Copilot Bot terlebih dahulu. Kemudian pengguna diminta untuk membagikan nomor telepon Telegram kepada Microsoft. Setelah itu, Copilot bisa dignakan.

Nah, Copilot untuk Telegram tidak jauh berbeda dengan Copilot lainnya, tetapi memiliki beberapa keterbatasan, seperti terbatas pada permintaan teks dan tidak dapat menghasilkan gambar. Bot ini dapat mencari informasi internet.
Microsoft menyatakan, Copilot untuk Telegram dapat menyarankan film untuk ditonton, menghasilkan rutinitas latihan baru, membantu tugas pengkodean, menerjemahkan percakapan, dan menemukan fakta singkat di internet.
Dikutip The Verge, ada batas harian sebanyak 30 giliran dalam menggunakan Copilot. Artinya, pengguna dan Copilot hanya dapat melakukan 30 pertukaran percakapan secara bolak-balik.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Buah yang Efektif Atasi Diare, Ada Alpukat hingga Semangka

Dalam agenda Microsoft Build, raksasa teknologi itu juga memperkenalkan Copilot+PC, sebutan untuk teknologi AI yang disematkan pada sistem Windows terbaru. Untuk menggunakan Copilot, komputer atau PC pengguna memerlukan perangkat yang canggih, seperti neural processor, serta RAM 16 Gigabyte (GB).
Microsoft juga mengumumkan bahwa laptop Windows berkemampuan AI akan diluncurkan pada 18 Juni nanti. Microsoft juga berupaya mengatasi masalah privasi data.
Perusahaan besutan Bill Gates itu memastikan bahwa data yang digunakan oleh PC bertenaga AI itu tidak bisa diunggah ke cloud tanpa izin pengguna. Skema privasi sedang diprioritaskan oleh para pengembang teknologi, tak terkecuali Microsoft.
Baca Juga: Bikin Bangga! Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal RI Ternyata Salip AS hingga Jepang