NawaBineka – Siapa yang tidak kenal dengan Isa Zega? Selebgram ini sedang menjadi sorotan setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Polda Jatim. Kini ia harus menghadapi konsekuensi hukumnya usai dituduh melakukan pencemaran nama baik terhadap Shandy Purnamasari, pemilik MS Glow.
Sebagai seorang influencer, tindakan yang dilakukan Isa Zega ini mengundang banyak perhatian dan tentunya, berbagai reaksi dari netizen. Setelah menjalani pemeriksaan selama lebih dari lima jam, Isa Zega langsung ditahan di Rumah Tahanan Perempuan Polda Jatim pada pukul 02.25 WIB, Jumat (24/1/2025).
Dalam proses tersebut, Isa Zega dipanggil untuk memberikan klarifikasinya, sebelum akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.
Dugaan Pencemaran Nama Baik
Isa Zega dituduh menyerang kehormatan Shandy Purnamasari di media sosial, yang membuat kasus hukum ini semakin rumit. Menurut informasi dari Kasubdit II Siber Ditressiber Polda Jatim, AKBP Charles P Tampubolon, Isa Zega dijerat dengan Pasal 27 huruf a juncto Pasal 45 ayat (4) UU ITE.
Dalam hal ini, ancaman hukuman berupa penjara dua tahun dan denda maksimal Rp 400 juta sedang menantinya.
“Terhadap tersangka (Isa Zega) pada hari ini iya dilakukan penahanan,” ujar Charles dalam konferensi pers pasca pemeriksaan. Penahanan ini memberikan gambaran bahwa tindakan di media sosial tidak bisa dianggap remeh, bahkan oleh sosok yang terkenal seperti Isa Zega.
Proses Pemeriksaan yang Ketat
Selama pemeriksaan yang berlangsung sekitar 5,5 jam, Isa Zega harus menjawab lebih dari 20 pertanyaan dari pihak penyidik. Adanya pemeriksaan yang ketat ini menunjukkan betapa seriusnya kasus yang dihadapi.
Namun, sepertinya hal itu tidak membuat hemming yang berlebihan dari Isa Zega. Ia terlihat berlari kecil dengan sandal jepit saat memasuki ruang tahanan. Sebuah momen yang cukup kontras jika melihat posisi kuat yang dipegangnya sebelumnya sebagai selebgram.
AKBP Charles menegaskan pentingnya kehadiran kedua belah pihak dalam kasus ini, mencoba menegosiasikan untuk mencapai kesepakatan. Namun, ternyata upaya tersebut tidak membuahkan hasil dan penahanan menjadi titik akhir dari diskusi awal yang diharapkan.
Tak bisa dipungkiri bahwa kegaduhan di media sosial seringkali berdampak nyata dalam dunia hukum. Kasus-kasus semacam ini kerap menjadi trending topic dan berbuntut aksi protes dari netizen.
Dalam hal ini, beberapa dari mereka menunjukkan dukungan, sementara yang lain mengkritik tindakan Isa Zega. Tak pelak, segala reaksi ini hanya menambah panasnya situasi.
Melihat fenomena seperti ini, tentu bisa kita belajar bahwa setiap kata yang kita ucapkan di media sosial membawa tanggung jawab. Rasanya tak perlu menunggu lama untuk menyadari bahwa platform sosial bisa menjadi pedang bermata dua bagi para penggunanya.
Masalah Hukum yang Berkelanjutan
Belum selesai dengan dugaan pencemaran nama baik, ternyata Isa Zega juga terjerat dalam masalah lain, yaitu dugaan penistaan agama. Dengan adanya dua kasus yang menanti, tekanan yang dihadapinya tampaknya semakin berat. Proses hukum bisa memakan waktu yang lebih lama dan rasanya ini belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Untuk seorang selebgram seperti Isa, momen ini memang menjadi titik balik yang mungkin tidak diharapkan. Dari menjadi influencer yang terkenal dengan jutaan pengikut menjadi tersangka hukum, sesuatu yang sangat kontras. Ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa ketenaran kadang bisa sangat rapuh.
Dengan situasi yang ada, kita harus menunggu dan melihat perkembangan lebih lanjut. Apakah Isa Zega akan mendapatkan keputusan yang meringankan, ataukah semua ini akan berujung pada hukuman yang setimpal?
Waktu akan memberikan jawaban, tetapi yang pasti, pengalaman ini akan menjadi pembelajaran bagi banyak pihak, terutama para selebgram dan influencer.
Selama proses hukum ini berlangsung, masyarakat diharapkan bisa tetap mengedepankan sikap bijak dan mengingat bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan untuk dibela dan didengar suaranya di pengadilan. Bagaimanapun juga, kita semua harus belajar dari kasus ini dan lebih bijak dalam menggunakan media sosial.