NawaBineka – Era digital saat ini, screen time atau waktu yang dihabiskan di depan layar menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak. Mulai dari menonton video di YouTube, bermain game, hingga belajar melalui aplikasi edukasi, layar elektronik menjadi teman sehari-hari.
Namun, pertanyaan yang muncul adalah, apakah screen time lebih banyak memberi manfaat atau justru membawa dampak negatif bagi perkembangan anak-anak?
Baca Juga: Maarten Paes Resmi Bela Timnas Indonesia
Salah satu manfaat utama screen time adalah akses ke sumber pendidikan. Banyak aplikasi dan program televisi dirancang khusus untuk mengedukasi anak-anak.
Misalnya, aplikasi belajar bahasa asing atau program televisi yang mengajarkan keterampilan dasar seperti berhitung dan membaca. Hal ini bisa menjadi tambahan yang bermanfaat bagi proses belajar anak-anak di rumah.

Selain itu, screen time juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan teknologi yang penting di masa depan. Di dunia yang semakin digital, kemampuan untuk menggunakan perangkat elektronik dengan baik adalah keterampilan berharga.
Anak-anak yang terbiasa dengan teknologi sejak dini akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Namun, di balik manfaat tersebut, terdapat beberapa risiko yang perlu diperhatikan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik Tiga Menteri dan Satu Wakil Menteri Baru, Perkuat Kabinet Indonesia Maju
Salah satunya adalah dampak kesehatan fisik. Anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar cenderung kurang berolahraga, yang dapat menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, paparan layar yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur anak-anak, yang berdampak pada perkembangan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Dampak lain dari screen time yang berlebihan adalah gangguan perkembangan sosial dan emosional. Anak-anak membutuhkan interaksi langsung dengan teman sebaya dan orang dewasa untuk mengembangkan keterampilan sosial.
Terlalu banyak waktu di depan layar dapat mengurangi kesempatan anak untuk berinteraksi secara langsung, yang dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial mereka.
Baca Juga: Usai Bebas, Jessica Wongso Mengaku Tak Ada Dendam dan Bakal Ajukan PK Lagi

Untuk mengelola screen time dengan bijak, orang tua perlu menetapkan batasan waktu yang jelas. Misalnya, tidak lebih dari dua jam per hari untuk anak-anak, dengan memastikan waktu tersebut digunakan untuk konten yang bermanfaat.
Memilih konten yang tepat juga penting, dengan prioritas pada aplikasi dan program yang edukatif. Kesimpulannya, screen time bisa menjadi sahabat atau musuh bagi anak-anak, tergantung pada bagaimana kita mengelolanya.
Dengan pendekatan yang bijak, screen time dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dan hiburan yang bermanfaat, sambil meminimalkan risiko yang mungkin timbul.
Baca Juga: Veda Ega Pratama Naik Podium di Red Bull MotoGP Rookies Cup 2024, Jadi Kado Spesial HUT Ke-79 RI