NawaBineka – Presiden Indonesia Prabowo Subianto, baru-baru ini melakukan kunjungan resmi ke Arab Saudi untuk bertemu dengan Pangeran Muhammad bin Salman (MBS). Dalam pertemuan tersebut, salah satu agenda utama yang dibahas adalah melobi kuota haji bagi jemaah Indonesia.
Pertemuan ini diharapkan dapat membuka kesempatan dan meningkatkan kuota haji bagi masyarakat Indonesia, mengingat jumlah pendaftar haji yang terus meningkat setiap tahunnya. Diketahui, pertemuan ini juga dilatarbelakangi oleh komitmen pemerintah Indonesia dalam menyelenggarakan ibadah haji yang lebih lancar dan efisien.
Prabowo, dalam kapasitasnya sebagai Presiden, memahami pentingnya meningkatkan akses bagi jemaah untuk melaksanakan rukun Islam yang ketiga ini.
Pertemuan dengan Pangeran Muhammad bin Salman ini merupakan langkah strategis bagi pemerintah Indonesia untuk mengusulkan penambahan kuota haji. Dalam konteks ini, Prabowo mengharapkan agar pemerintah Arab Saudi dapat memberikan kuota tambahan mengingat banyaknya antrian jemaah haji yang terdaftar di Indonesia.
Dalam diskusinya, Prabowo juga menyatakan pentingnya pengelolaan biaya haji yang wajar. Dia menjelaskan keinginan untuk mengurangi biaya haji yang saat ini dinilai cukup tinggi, sehingga meringankan beban bagi jemaah haji. Menurutnya, meskipun biaya haji sudah mengalami penurunan sebesar Rp 4 juta, masih ada harapan untuk menurunkannya lebih lanjut.
“Kita berkomitmen untuk memastikan hak-hak jemaah haji tidak dikurangi dan agar kuota haji tidak termanipulasi. Kita harus memanfaatkan hasil evaluasi untuk memperbaiki penyelenggaraan ibadah haji di tahun mendatang,” ungkap Prabowo.
Keberhasilan dari pertemuan ini akan sangat tergantung pada kerjasama antara kedua negara dalam menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan ibadah haji, termasuk isu logistik dan akomodasi bagi jemaah.
Kolaborasi Antara Indonesia dan Arab Saudi
Pemerintah Indonesia juga berharap untuk memperkuat kerjasama bilateral dengan Arab Saudi dalam berbagai aspek, termasuk pendidikan dan budaya. Melalui peningkatan kuota haji, penguatan kerjasama ini akan berkontribusi terhadap hubungan diplomatik yang lebih erat antara kedua negara.
Sebagai negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam penyelenggaraan haji, dan oleh karena itu, kepentingan Indonesia dalam hal kuota haji perlu diperhatikan dengan serius oleh otoritas Saudi.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia juga menunjukkan dukungan terhadap upaya yang dilakukan oleh Prabowo, dengan rencana untuk melakukan lobi-lobi lebih lanjut. Ketua Komisi VIII DPR menyatakan pentingnya mengkomunikasikan kebijakan yang pro-jemaah kepada pihak Saudi agar kebutuhan dan hak jemaah haji dapat terakomodasi secara efektif.
Untuk memperkuat pelaksanaan ini, KPK juga akan terlibat dengan memberikan pendampingan terkait pelaksanaan haji 2025, hal ini menunjukkan sinergi antara pemerintah dan lembaga penegak hukum dalam pelaksanaan ibadah haji.