Debat Pilpres Keempat mengangkat isu pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Debat Keempat tersebut menjadi ajang tiga calon wakil presiden (cawapres) yakni cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD kembali satu panggung untuk beradu gagasan.
Bersama Prabowo Subianto, Gibran memiliki misi di bidang pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Prabowo Gibran ingin menjalankan agenda Reformasi Agraria untuk memperbaiki kesejahteraan petani dalam arti luas sekaligus mendukung peningkatan produksi di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, dan kelautan.
Kemudian, paslon nomor urut 02 ini juga ingin merevitalisasi dan membangun sebagian besar hutan rusak dan tidak termanfaatkan menjadi lahan untuk aren, ubi kayu, ubi jalar, sagu, sorghum, kelapa, dan bahan baku bioetanol lainnya dengan sistem tumpang sari untuk mendukung pencapaian kedaulatan energi nasional dan menciptakan jutaan lapangan kerja baru.
Gibran juga ingin menjamin ketersediaan dan akses pupuk bagi petani untuk meningkatkan produksi, produktivitas panen dan hasil pertanian, serta pendapatan dan kesejahteraan petani.
“Produktivitas pertanian juga ingin ditingkatkan melalui peningkatan sarana prasarana pendukung pertanian rakyat, teknologi pangan terpadu, mekanisasi pertanian, inovasi digital seperti digital farming, dan memperbaiki tata kelola rantai nilai hasil pertanian,” jelas Gibran baru-baru ini.
Gibran juga menggencarkan ekonomi hijau dengan mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran, perusakan lingkungan, dan pembakaran hutan.
“Kamu juga akan melindungi keanekaragaman hayati flora dan fauna berdasarkan kearifan lokal sebagai bagian dari aset bangsa. Menindak tegas praktik pertambangan yang merusak lingkungan dan mendorong upaya restorasi, rehabilitasi, dan pemulihan lingkungan terdegradasi untuk mengembalikan fungsi ekologis lahan produktif,” papar Gibran.
Hukuman seberatberatnya, kata Gibran juga diberikan kepada pemilik perusahaan yang terlibat dalam pembalakan liar, kebakaran hutan, dan pembunuhan hewan langka yang dilindungi.
“Kami juga mengampanyekan budaya ramah lingkungan seperti mengganti penggunaan kantong plastik dengan bahan yang ramah lingkungan dan bisa didaur ulang,” kata dia.
“Akselerasi rencana dekarbonisasi untuk mencapai target net zero emission,” pungkas Gibran.