Saturday, June 21, 2025
spot_img
HomeNewsNasionalPolisi Peras Warga Negara Malaysia di DWP, 34 Anggota Reserse Narkoba Dimutasi

Polisi Peras Warga Negara Malaysia di DWP, 34 Anggota Reserse Narkoba Dimutasi

NawaBineka – Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 yang diadakan di Jakarta International Expo baru saja berakhir, namun bukan hanya kenangan indah yang tersisa bagi pengunjungnya. Sebaliknya, insiden pemerasan yang melibatkan pihak kepolisian justru mencuri perhatian publik.

Selama tiga hari, dari 13 hingga 15 Desember 2024, 45 warga negara Malaysia menjadi korban dari praktik tidak etis yang dilakukan oleh sejumlah anggota polisi. Kejadian ini tidak hanya mengganggu suasana meriah yang biasanya ada di festival musik, tetapi juga menimbulkan banyak tanya di kalangan masyarakat.

Bagaimana bisa aparat yang seharusnya melindungi melakukan tindakan kriminal? Total uang yang berhasil diperas dari para korban diperkirakan mencapai Rp2,5 miliar. Kasus ini jelas menunjukkan adanya masalah serius di dalam kepolisian yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat.

Investigasi dan Tindak Lanjut Kasus

Menanggapi kasus pemerasan ini, Divisi Propam Polri segera melakukan penyelidikan. Dari total 34 polisi yang terlibat, sebanyak 18 di antaranya sudah diamankan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Menurut laporan, ada dua kluster di antara pelaku dengan peran yang berbeda-beda. Hal ini menandakan bahwa pemerasan ini tidak hanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, melainkan melibatkan banyak orang di tubuh kepolisian.

Kompolnas menyebut potensi pelanggaran pidana dalam kasus pemerasan 18 anggota polisi kepada penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) asal Malaysia sangatlah besar.

“Potensi untuk diproses pidana memang sangat besar,” ujar Komisioner Kompolnas Chairul Anam kepada wartawan, Rabu (25/12/2024).

Menurut Anam, secara garis besar diduga terdapat dua struktur pembagian peran dalam aksi pemerasan itu. Klaster pertama, kata dia, merupakan pihak yang memberi perintah pemerasan.

“Biar agak membuka sedikit. Kalau pertanyaannya siapa pelakunya? Ada struktur yang memang bisa menggerakkan orang,” jelasnya kepada wartawan, Rabu (25/12).

Sementara klaster kedua, terdiri dari para pelaku yang bertugas melakukan pemerasan terhadap korban di lapangan. Lebih lanjut, Anam menjelaskan, nantinya pemberian sanksi yang akan dilakukan Divisi Propam Polri akan disesuaikan dengan peran masing-masing pelaku dalam klaster tersebut.

“Struktur pertanggungjawaban jadi sangat penting dalam konteks peristiwa ini. Siapa yang akan bertanggung jawab dan siapa yang akan mendapatkan sanksi,” tegas Anam.

“Yang paling bertanggung jawab dan paling substansial dalam peristiwa tersebut ya dia harus mendapatkan hukuman yang paling berat,” lanjut dia.

Sedangkan Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim menyebut, para pelaku pemerasan terhadap penonton Djakarta Warehouse Project atau DWP 2024 asal Malaysia memiliki rekening khusus yang digunakan sebagai tempat penampungan uang.

Dia menambahkan, para korban pemerasan diarahkan pelaku untuk mengirimkan uangnya ke rekening tersebut. “Memang ada rekening yang sudah disiapkan,” kata Abdul Karim kepada wartawan, Rabu (25/12/2024).

Kendati demikian, Abdul tidak membeberkan lebih jauh ihwal total rekening yang digunakan para pelaku tersebut. Ia hanya mengatakan total uang hasil pemerasan yang diterima mencapai Rp2,5 miliar dari 45 orang korban.

“Bahwa barang bukti yang telah kita amankan jumlahnya berupa Rp2,5 miliar,” jelasnya.

Di sisi lain, Karim mengatakan saat ini pihaknya juga masih terus mendalami motif aksi pemerasan tersebut. Pasalnya hal itu dilakukan oleh anggota dari satuan kerja yang berbeda.

“Motif masih kita dalami, artinya ini harus kita gali karena ini menyangkut beberapa satuan kerja mulai dari Polsek, polres dan Polda juga,” sambungya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, imbas kejadian pemerasan di DWP terjadi mutasi besar-besaran. “Benar, 34 dalam rangka pemeriksaan,” ucap Ade.

Berikut 10 ini pamen yang dimutasi ke Yanma Polda Metro Jaya dalam rangka pemeriksaan tersebut:

1. AKBP Bariu Bawana Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dimutasi sebagai Pamen Yanma Polda Metro Jaya.

2. AKBP Wahyu Hidayat Kasubdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dimutasi sebagai Pamen Yanma Polda Metro Jaya.

3. AKBP Malvino Edward Yusticia Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dimutasi sebagai Pamen Yanma Polda Metro Jaya.

4. Kompol Jamalinus Laba Pandapotan Nababan Ps Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat dimutasi sebagai Pamen Yanma Polda Metro Jaya.

5. Kompol Palti Raja Sinaga Kanit 2 Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dimutasi sebagai Pamen Yanma Polda Metro Jaya.

6. AKP Edy Suprayitno Kanit 3 Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dimutasi sebagai Pama Yanma Polda Metro Jaya.

7. Kompol David Richardo Hutasoit Kanit 3 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dimutasi sebagai Pamen Yanma Polda Metro Jaya.

8. AKP Derry Mulyadi Kanit 4 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dimutasi sebagai Pama Yanma Polda Metro Jaya.

9. Kompol Dzul Fadlan Kanit 5 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dimutasi sebagai Pamen Yanma Polda Metro Jaya.

10. Kompol Rio Mikael L. Tobing Kanit 1 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dimutasi sebagai Pamen Yanma Polda Metro Jaya.

Rosaknya Citra Polisi dan Dampaknya

Kejadian ini tentu saja memberikan dampak yang signifikan terhadap citra institusi kepolisian. Banyak yang menganggap bahwa aparat keamanan seharusnya menjadi perisai bagi masyarakat, bukan sebaliknya.

Dengan terkuaknya kasus ini, kepercayaan publik terhadap polisi kemungkinan besar akan menurun. Bagaimana tidak, jika penegak hukum malah terlibat tindakan yang merugikan masyarakat?

Belum lagi, imbas dari kasus ini dapat membuat para turis meragukan keamanan saat berkunjung ke acara besar di Indonesia. Apalagi, DWP yang dikenal sebagai festival musik internasional seharusnya bisa menjadi momentum positif bagi pariwisata Indonesia.

Namun, jika insiden semacam ini terus terjadi, bisa jadi efek jangka panjangnya sangat merugikan.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments