Sunday, February 9, 2025
spot_img
HomeNewsInternasionalPM Israel Benjamin Netanyahu Kena Hernia Lagi, Harus Jalani Operasi

PM Israel Benjamin Netanyahu Kena Hernia Lagi, Harus Jalani Operasi

NawaBineka – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, harus masuk rumah sakit untuk menjalani operasi hernia, demikian disampaikan oleh kantornya pada Minggu.

Dia akan menjalani operasi di bawah bius total, seperti yang diumumkan, dan selama prosedur tersebut, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kehakiman Yariv Levin akan mengambil alih tugas sebagai perdana menteri.

Baca Juga: Nadiem Makarim Hapus Pramuka Sebagai Ekstrakurikuler Wajib di sekolah, Apa Alasannya?

“Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kehakiman Yariv Levin akan menjabat sebagai perdana menteri selama operasi pria berusia 74 tahun itu,” kata kantornya Times of Israel, Senin (1/4/2024).

“Dokter menemukan hernia tersebut pada hari Sabtu saat pemeriksaan rutin, dan setelah berkonsultasi, keputusan dibuat untuk perdana menteri untuk menjalani operasi setelah menyelesaikan jadwal hariannya,” tambah kantornya lagi.

Baca Juga: Tips Menghindari Godaan Diskon saat Lebaran Idul Fitri: Lebih Hemat, Lebih Bahagia

Menurut kantor Netanyahu, hernia tersebut ditemukan saat pemeriksaan rutin pada hari Sabtu, dan setelah berkonsultasi dengan dokter, keputusan diambil untuk menjalani operasi setelah menyelesaikan jadwal harian yang padat.

Ini bukan pertama kalinya Netanyahu masuk rumah sakit, sebelumnya, dia telah menjalani pemasangan alat pacu jantung pada Juli 2023 karena kekhawatiran medis.

Kondisi kesehatan Netanyahu menjadi sorotan, terutama di tengah konflik yang terus berlanjut di wilayah Gaza, Palestina.

Kondisi Gaza. (Foto: PBB)

Kritik juga mengalir dari berbagai pihak terkait kebijakan militer Israel di Gaza. Banyak yang menilai bahwa serangan tersebut telah menimbulkan korban warga sipil yang tidak terhitung jumlahnya.

Dilansir oleh Al-Jazeera, jumlah korban tewas dan terluka di Gaza terus meningkat sejak konflik pecah pada bulan Oktober, dengan serangan Israel yang terus menerus.

Warga Palestina terus menjadi korban di tengah eskalasi kekerasan yang terjadi, menyebabkan kecaman dari berbagai pihak internasional.

Baca Juga: Resep Kue Putri Salju untuk Lebaran Idul Fitri: Manisnya Meleleh di Lidah

Sementara itu, situasi politik di Palestina juga tengah bergerak. Presiden Mahmoud Abbas telah menunjuk Mohammed Mustafa sebagai perdana menteri baru, menggantikan Mohammed Shtayyeh.

Penunjukan ini terjadi di tengah tekanan dari Amerika Serikat untuk mereformasi otoritas Palestina.

Namun, upaya gencatan senjata terus dihalangi oleh Israel, meskipun resolusi Dewan Keamanan PBB telah disahkan untuk mengakhiri agresi selama bulan suci Ramadan. Penolakan Israel terhadap gencatan senjata ini menambah ketegangan di kawasan tersebut.

Situasi yang kompleks ini menunjukkan perlunya solusi yang adil dan berkelanjutan bagi kedua belah pihak untuk mencapai perdamaian yang diinginkan oleh semua pihak terlibat.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments