NawaBineka – Persaingan untuk mengisi posisi penjaga gawang utama di Timnas Indonesia kini memasuki babak baru yang lebih panas. Dengan kehadiran Maarten Paes, yang baru saja resmi mendapatkan izin dari FIFA untuk membela Skuad Garuda, posisi Ernando Ari sebagai kiper utama kini mendapat tantangan serius.
Dua kiper berbakat ini akan berusaha menampilkan kemampuan terbaiknya demi menjadi pilihan utama pelatih Shin Tae-yong.
Maarten Paes: Perjalanan Panjang Menuju Timnas Indonesia
Setelah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 30 April 2024, Maarten Paes sempat mengalami kendala dalam upayanya untuk bergabung dengan Timnas Indonesia. FIFA sempat menolak perpindahan asosiasi dari Belanda (KNVB) ke Indonesia (PSSI) karena Paes pernah membela Timnas Belanda U-21 saat berusia 22 tahun, sebuah usia yang dianggap melebihi batas aturan FIFA untuk perpindahan federasi.
Baca Juga: FC Dallas Berikan Ucapan Selamat untuk Maarten Paes: “Garuda’s Own!”

Namun, PSSI tidak tinggal diam. Mereka mengajukan banding, dan akhirnya, pada 18 Agustus 2024, FIFA memberikan lampu hijau. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dengan bangga mengumumkan bahwa Maarten Paes kini secara resmi dapat membela Timnas Indonesia dalam laga internasional. Kabar ini membawa harapan baru bagi Timnas Indonesia, yang akan segera berlaga di putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
“Kabar baik bagi persepakbolaan Indonesia. Setelah melalui proses yang cukup lama dan ekstensif, Maarten Paes akhirnya telah berhasil didaftarkan dan sekarang secara sah dapat bermain mewakili Timnas Indonesia,” tulis Erick Thohir melalui akun Instagramnya, dengan antusiasme yang menggema di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air.
Pertarungan Sengit di Bawah Mistar: Paes vs Ernando Ari
Kehadiran Maarten Paes di Skuad Garuda dipastikan akan memanaskan persaingan di bawah mistar gawang. Ernando Ari, yang selama ini menjadi andalan utama Timnas Indonesia, kini harus menghadapi tantangan baru dari kiper berpengalaman yang telah merumput di level tertinggi sepak bola Eropa dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Penjaga Gawang Baru yang Siap Mengubah Nasib Timnas Indonesia
Paes, dengan pengalaman bermain di Eredivisie bersama FC Utrecht dan MLS bersama FC Dallas, menawarkan sesuatu yang berbeda. Kemampuannya dalam distribusi bola dan ketenangan di bawah tekanan menjadikannya pilihan yang sangat menarik bagi Shin Tae-yong, yang selalu mengedepankan strategi permainan modern.
Ernando Ari, di sisi lain, tidak kalah tangguh. Kiper muda dari Persebaya Surabaya ini telah menunjukkan konsistensi dan keberanian di berbagai laga penting. Meski posisinya kini terancam, Ernando tak menunjukkan tanda-tanda ciut. Justru sebaliknya, ia mengaku siap bersaing dan belajar dari Maarten Paes.
“Aku enggak takut pak,” kata Ernando dalam obrolan santai dengan anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga. “Aku malah mau belajar, aku senang banget dia bisa gabung,” lanjutnya, menandakan semangat dan kerendahan hatinya dalam menyambut Paes.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Adi Satryo: Kiper Ketiga yang Selalu Siaga
Di tengah persaingan sengit antara Paes dan Ernando, ada sosok Muhammad Adi Satryo, kiper ketiga yang telah lama menjadi pelapis setia. Adi telah menunjukkan kualitasnya setiap kali diberi kesempatan oleh Shin Tae-yong, terutama saat Ernando harus absen karena cedera atau akumulasi kartu. Meski mungkin akan tetap berada di posisi kiper ketiga, Adi selalu siap ketika tim membutuhkannya, menjaga persaingan di posisi penjaga gawang tetap ketat.
Ke Mana Arah Persaingan Ini?
Dengan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang semakin dekat, keputusan Shin Tae-yong dalam memilih kiper utama akan menjadi penentu penting. Apakah Maarten Paes, dengan segudang pengalamannya, akan mengambil alih posisi Ernando Ari? Ataukah Ernando, dengan semangat mudanya, mampu mempertahankan sarung tangan emas yang telah lama ia pegang?
Yang pasti, persaingan ini bukan hanya tentang siapa yang terbaik, tetapi juga tentang bagaimana keduanya bisa saling menginspirasi dan memperkuat satu sama lain, demi satu tujuan: membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026. Dengan semangat Garuda yang menyala-nyala, para suporter Indonesia kini hanya bisa menunggu, menyaksikan siapa yang akan berdiri tegak di bawah mistar gawang Timnas Indonesia dalam laga-laga mendatang.