Wednesday, July 9, 2025
spot_img
HomeNewsNasionalNaik Meroket, Elektabilitas Prabowo-Gibran Tembus 50,3 Persen

Naik Meroket, Elektabilitas Prabowo-Gibran Tembus 50,3 Persen

Direktur Komunikasi Jakarta Research Center (JRC), Alfian P., menyatakan adanya pergerakan suara yang menjauh dari kalangan nasionalis telah meningkatkan elektabilitas tim capres dan cawapres, Prabowo-Gibran hingga 50,3 persen.

“Sebagian besar pemilih dari segmen nasionalis cenderung memilih pasangan Prabowo-Gibran, terbukti dari tingginya elektabilitas yang mencapai 50,3 persen, jauh di atas Ganjar-Mahfud,” kata Alfian dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, 9 Januari 2024.

JRC melakukan jajak pendapat yang mengungkapkan bahwa Ganjar Pranowo-Mahfud MD, pasangan calon nasionalis lainnya, hanya memperoleh 18,4 persen respon.

Prabowo-Gibran, yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), menjadi alasan mengapa lebih banyak pemilih nasionalis moderat yang mendukung keputusan mereka, menurut Alfian. Sejumlah anggota KIM, antara lain Partai Demokrat, PSI, Partai Golkar, PAN, dan Partai Gerindra, mewakili sektor pemungutan suara nasionalis Islam dan perkotaan.

Sementara Anies Baswedan dan Muhammad Iskandar merupakan tim calon yang mendapat dukungan dari Islam modernis, yang juga didukung oleh kalangan tradisional dan nasionalis lainnya.

Menurut Alfian, pemilih nasionalis moderat menilai kemenangan Prabowo-Gibran akan menghindari polarisasi seperti yang terjadi pada sejumlah pemilu sebelumnya.

“Trauma yang cukup mendalam terhadap politik identitas, terutama pada momentum Pilkada DKI Jakarta 2017 silam, membuat segmen pemilih nasionalis berbondong-bondong mendukung Prabowo-Gibran yang peluangnya lebih besar untuk menang pada Pilpres 2024,” katanya.

Mereka terbujuk untuk mengambil keputusan ini karena dukungan Presiden Jokowi dan diperkenalkannya Gibran Rakabuming Raka sebagai pendamping Prabowo. Alhasil, basis dukungan terhadap Prabowo-Gibran pun kian berkembang hingga keduanya menjadi pesaing serius untuk memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran.

“Tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran memberikan coattail effect (efek ekor jas) bagi Gerindra, sehingga berpeluang menggeser PDI Perjuangan sebagai pemenang Pemilu 2024,” ujar Alfian.

Wawancara tatap muka untuk survei JRC dilaksanakan pada tanggal 26-31 Desember 2023 dengan melibatkan 1.200 peserta dari setiap provinsi di Indonesia. Pengambilan sampel acak bertingkat (multistage random sampling) digunakan dalam survei ini, dan memiliki tingkat kepercayaan 95% dan perkiraan margin kesalahan sebesar 2,9 persen.

Kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran yang mencapai 50,3 persen, menurut survei Jakarta Research Center, menggambarkan dinamika politik yang sangat mendukung pasangan ini.

Dengan dukungan yang kuat dari berbagai segmen pemilih, termasuk nasionalis moderat dan basis tradisional serta perkotaan, Prabowo-Gibran saat ini berada di garis depan dalam persaingan Pilpres 2024.

Elektabilitas yang tinggi ini tidak hanya mencerminkan kepercayaan dan harapan masyarakat terhadap kepemimpinan mereka, tetapi juga potensi untuk menciptakan perubahan politik yang signifikan di Indonesia.

Keunggulan elektabilitas ini, dipadukan dengan rencana dan visi yang jelas dari Prabowo-Gibran, menjanjikan masa depan politik Indonesia yang lebih stabil dan progresif.

Ini menjadi momentum bagi Prabowo-Gibran untuk terus memperkuat kampanye dan mengkonsolidasikan dukungan, mengarah pada kemenangan yang mungkin dalam satu putaran Pilpres 2024.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments