Nawabineka.com – Imlek atau Tahun Baru Cina adalah salah satu perayaan paling meriah bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada tahun 2025, perayaan ini akan jatuh pada tanggal 29 Januari, dan pastinya semua orang sudah mulai merencanakan acara tersebut, termasuk menu yang akan disajikan di meja makan. Kenapa sih makanan itu penting? Karena dalam budaya Tionghoa, setiap hidangan bukan hanya sekadar enak, tetapi juga memiliki makna yang dalam.
Setiap hidangan dalam perayaan Imlek tidak hanya untuk diisi perut, tetapi juga melambangkan berbagai harapan untuk tahun yang akan datang. Misalnya, ada hidangan yang melambangkan kebahagiaan, kelimpahan, dan kesehatan. Dengan menyajikan makanan yang penuh makna, kita tidak hanya merayakan pergantian tahun tetapi juga mengharapkan keberuntungan dan kebaikan di tahun yang baru.
Makanan Utama yang Wajib Ada
Menurut berbagai sumber yang dihimpun, salah satu hidangan yang paling perlu ada di meja Imlek adalah ikan. Ikan (yu) dalam bahasa Mandarin terdengar seperti kata berlimpah (surplus) dan menjadi simbol harapan untuk kelimpahan di tahun yang baru. Biasanya, ikan ini disajikan utuh karena melambangkan kesejahteraan seutuhnya. Baiknya, pilih ikan yang segar untuk meningkatkan keberuntungan.
Hidangan lain yang nggak kalah penting adalah ayam. Dalam tradisi Tionghoa, ayam melambangkan kebahagiaan dan kesatuan keluarga. Ayam panggang atau ayam rebus dengan saus khusus sering kali menjadi menu yang diinginkan. Satu hal yang harus diingat, jangan pernah menyajikan ayam yang dipotong tanpa kepala dan kaki, karena dianggap buruk.
Sayuran yang Mengatur Energi
Sayuran hijau juga menjadi menu utama yang tidak boleh dilewatkan saat Imlek. Sayuran seperti sawi atau bok choy biasanya mewakili kehidupan dan keberuntungan. Kita sering melihat hidangan ini terhidang di meja Imlek karena warnanya yang hijau cerah memberi nuansa segar.
Ada satu hidangan sayuran yang amat terkenal yakni ‘Yusheng’ atau salad ikan mentah yang biasanya disajikan saat tahun baru. Makan salad ini dengan cara mencampurkan semua bahan sambil mengucapkan doa untuk kemakmuran, semakin tinggi campurannya, semakin tinggi pula harapan untuk rezeki di tahun yang baru.
Hidangan Penutup yang Manis
Setelah menikmati hidangan utama, saatnya untuk penutup yang manis! Kue keranjang (nian gao) adalah salah satu makanan penutup yang paling sering disajikan. Kue ini terbuat dari tepung ketan dan dianggap sebagai simbol penguatan dan keberhasilan.
Di samping kue keranjang, kue manis lainnya juga sangat populer saat Imlek, seperti kue bulan dan berbagai jenis kue tradisional lainnya. Makanan manis ini melambangkan harapan untuk kebahagiaan dan kemakmuran di tahun yang baru. Jadi, jangan lupa untuk menyiapkan ini di meja ya!
Makna di Balik Makanan
Setiap makanan yang disajikan saat Imlek tentunya memiliki makna yang dalam dan bisa memperkuat ikatan keluarga. Misalnya, menyajikan makanan dalam jumlah gandaan, seperti dua buah atau delapan potong, melambangkan keberuntungan dan harapan yang terus berlipat ganda.
Tidak hanya itu, kebersamaan saat menyantap hidangan ini juga menjadi momen berharga bagi keluarga. Saat semua orang berkumpul dan menikmati makanan bersama, hal ini menjadi simbol persatuan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. So, no matter how you celebrate, just know that food plays a big part in this joyful occasion.
Kesimpulan
Perayaan Imlek memang tidak lengkap tanpa menu makanan yang beragam dan bermakna. Dari ikan hingga kue keranjang, setiap hidangan membawa harapan dan doa yang tulus untuk keluarga serta penerus generasi. Jadi, sambutlah Imlek 2025 dengan penuh semangat dan nikmati hidangan-hidangan istimewa yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga menghangatkan hati.
Nah, kapan lagi bisa berkumpul dengan keluarga sambil menikmati makanan enak? Yuk, rencanakan dengan baik dan pastikan semua hidangan yang berarti ada di meja. Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili!