NawaBineka – Dalam kehidupan sehari-hari, banyak di antara kita yang mencari bantuan dan perlindungan dari kekuatan gaib atau spiritual.
Namun, ada pula segelintir individu yang terjebak dalam praktik-praktik yang gelap dan merugikan, seperti santet. Fenomena ini bukanlah hal baru, telah mengakar dalam berbagai budaya sejak zaman kuno.
Namun, tidak dapat disangkal bahwa konsekuensi dari terlibat dalam praktik-praktik santet sangatlah berbahaya, bukan hanya bagi korban yang menjadi sasarannya, tetapi juga bagi para pelakunya sendiri.
Baca Juga: 7 Konsekuensi Bersekutu dengan Pesugihan, Jatuh Miskin hingga Dijauhi Orang Terdekat
Bahaya bagi Pelaku Santet

1. Kehilangan Spiritualitas yang Sejati
Orang yang terlibat dalam praktik santet cenderung melupakan nilai-nilai spiritualitas yang sejati. Mereka lebih memilih jalan pintas untuk mencapai kekuasaan daripada menjalani hidup dengan kebenaran dan keadilan.
2. Membawa Dampak Negatif pada Diri Sendiri
Energinya akan tercemar oleh kejahatan yang dilakukannya. Bahkan jika dalam waktu yang singkat terlihat berhasil, pada akhirnya, dampak negatif akan menghampirinya, baik dalam bentuk masalah kesehatan, hubungan, maupun masalah lainnya.
3. Tertutup dari Rahmat Ilahi
Praktik-praktik gelap semacam ini memisahkan pelakunya dari rahmat dan berkat ilahi. Mereka hidup dalam kegelapan spiritual yang mengarah pada kesengsaraan dan kekosongan batin.
Dosa Besar dalam Pandangan Agama
Dalam banyak agama, praktik santet atau menggunakan kekuatan gelap untuk menyakiti orang lain dianggap sebagai dosa besar yang membawa konsekuensi serius, baik di dunia maupun di akhirat.
Berikut adalah beberapa pandangan dari berbagai agama:
- Islam: Dalam Islam, praktik-praktik santet atau sihir dikategorikan sebagai perbuatan syirik (mengesakan Allah) dan termasuk dosa besar yang diharamkan dengan tegas dalam Al-Quran. Allah Subhanahu Wa Ta’ala menegaskan bahwa sihir adalah perbuatan yang merugikan dan mengajak manusia untuk menjauhinya.
- Kristen: Dalam Kitab Suci Kristen, penggunaan kekuatan gelap atau bersekutu dengan roh jahat dianggap sebagai tindakan murtad dan menempatkan individu tersebut di luar kasih karunia Tuhan. Praktik-praktik ini bertentangan dengan ajaran Kristus tentang kasih dan belas kasihan.
- Hindu: Dalam agama Hindu, praktik santet atau sihir juga dianggap sebagai dosa besar yang dapat menghambat evolusi spiritual seseorang. Ajaran Hindu menekankan pentingnya karma baik dan menekan agar individu menjauhi segala bentuk praktik hitam.
Bahaya bagi Korban Santet

Tidak hanya bagi pelakunya, santet juga membawa bahaya serius bagi para korban yang menjadi sasarannya. Dampaknya bisa sangat merugikan, seperti:
1. Kesehatan Fisik dan Mental yang Terpengaruh
Korban santet sering mengalami gangguan kesehatan fisik dan mental yang serius, seperti depresi, kecemasan, bahkan penyakit fisik yang sulit diobati.
2. Kehancuran Hubungan dan Kehidupan Pribadi
Santet bisa merusak hubungan interpersonal, termasuk keluarga dan teman-teman. Selain itu, bisa menyebabkan kerugian finansial dan sosial yang signifikan.
3. Hilangnya Kesejahteraan Spiritual
Terpengaruh oleh energi negatif, korban santet mungkin merasa terputus dari spiritualitas mereka, merasa terisolasi dan kehilangan harapan.
Baca Juga: Hubungan Kematian Walt Disney dengan Film Frozen, Benarkah Ada Pesan Tersembunyi?
Praktik santet bukanlah sekadar permainan atau cara mudah untuk mencapai keinginan tertentu.
Dibalik kesan sementara dari kekuatan gelap, terdapat konsekuensi yang mengerikan bagi semua pihak yang terlibat. Lebih dari itu, santet melanggar nilai-nilai spiritual dan etika yang mendasar, serta merupakan dosa besar dalam banyak ajaran agama.
Oleh karena itu, penting untuk memahami risiko dan bahayanya serta menjauhinya dengan tegas.
Hiduplah dengan kebenaran, cinta, dan belas kasihan, karena hanya dengan itu kita bisa mencapai kedamaian sejati, baik di dunia maupun di akhirat.