NawaBineka – Setiap 14 Februari, dunia merayakan Hari Valentine dengan penuh warna dan kasih sayang. Namun, di Jepang, momen ini membawa makna yang lebih dalam melalui perayaan White Day yang jatuh tepat sebulan setelahnya, yaitu pada 14 Maret.
Tradisi ini bukan sekadar sebatas perayaan cinta, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya yang khas dari masyarakat Jepang. Hari Valentine di Jepang dipandang berbeda dibandingkan dengan negara-negara lain.
Di sini, pada Hari Valentine, para wanita biasanyalah yang memberikan cokelat kepada pria. Terdapat dua jenis cokelat yang umum diberikan, yaitu ‘giri-choco’ yang diberikan sebagai tanda persahabatan dan ‘honmei-choco’ yang diserahkan kepada pasangan atau orang yang disukai.
Hal ini menciptakan dinamikal khusus dalam hubungan sosial dan romantis, sekaligus menyiapkan panggung bagi White Day.
Konsep Balasan di White Day
White Day, yang pertama kali dirayakan pada tahun 1980, merupakan kesempatan bagi pria untuk membalas hadiah yang mereka terima pada Hari Valentine. Pria diharapkan memberikan kembali lebih dari yang mereka terima, bisa berupa cokelat, perhiasan, atau kado lainnya, tergantung pada hubungan dan apa yang telah diterima.
Fenomena ini menciptakan sebuah siklus di mana tidak hanya kasih sayang diekspresikan, tetapi juga menjadi media untuk menunjukkan penghargaan terhadap tindakan baik. Hal ini memungkinkan pria untuk tidak merasa tertekan saat menerima cokelat dan memberikan kebebasan untuk menunjukkan perasaan mereka dengan cara yang lebih berarti.
“White Day tidak hanya sekedar perayaan, tetapi lebih kepada pewujudan komitmen. Ini adalah cara bagi pria untuk menunjukkan bahwa mereka menghargai usaha yang telah dilakukan perempuan saat Valentine,” kata Takashi Yamamoto, seorang ahli budaya Jepang.
Pengaruh Budaya Pop dalam White Day
Di era modern, White Day juga dipengaruhi oleh budaya pop Jepang, termasuk anime dan drama yang sering menampilkan tema cinta dan balasan. Momen ini menjadi titik fokus dalam banyak cerita, menarik perhatian generasi muda untuk ikut merayakannya dengan cara yang kreatif.
Merchandise dan produk bertema White Day, termasuk cokelat dan pelbagai barang khusus, banyak dijual di pasaran, menunjukkan betapa populernya perayaan ini di kalangan anak muda.
Dengan disponibilitas produk-produk tersebut, White Day tidak hanya terbatas pada ungkapan perasaan di antara pasangan, tetapi menjadi platform bagi individu yang ingin mengeksplorasi bentuk kasih sayang yang lebih luas, dari teman hingga anggota keluarga.
Perayaan yang Mendunia
Kini, White Day tidak hanya dirayakan di Jepang, namun juga menyebar ke beberapa negara Asia lainnya, termasuk Korea Selatan dan China, yang mengadopsi tradisi ini. Ini menunjukkan bahwa konsep cinta dan saling menghargai adalah universal, terlepas dari latar belakang budaya. Dalam konteks ini, generasi muda dimanjakan dengan pilihan untuk merayakan cinta dengan cara yang lebih inklusif dan ekspresif.
White Day memberikan kesempatan untuk berbagi kasih, memperdalam hubungan, dan merayakan keragaman cinta. Hal ini menciptakan momen spesial di mana semua orang dapat merasakan kegembiraan.
Tips Merayakan White Day Secara Kreatif
Bagi mereka yang ingin merayakan White Day, ada banyak cara kreatif yang bisa dilakukan. Mengirimkan cokelat buatan sendiri kepada yang tersayang, mengorganisir piknik sederhana, atau mengejutkan teman dengan pesan manis di media sosial dapat menjadi pilihan yang menyenangkan. Hal ini tidak hanya meningkatkan keintiman, tetapi juga memperkuat hubungan antar individu.
Dengan menerapkan sentuhan personal dalam setiap hadiah atau ungkapan kasih sayang, White Day dapat menjadi momen yang tak terlupakan bagi semua orang, dan lebih dari sekadar kewajiban untuk memberikan balasan.
