NawaBineka – Film horor berjudul ‘Kiblat’ mendapat sorotan tajam akibat penggunaan simbol-simbol Islam dalam promosinya. Poster film yang menampilkan seorang wanita sedang sholat dengan wajah terbalik telah memicu kontroversi dan kekhawatiran.
Ketua MUI Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis, mengutarakan kekhawatirannya terhadap visual yang diusung oleh poster film tersebut.
Menurutnya, simbol-simbol yang digunakan dalam poster tersebut bisa dianggap melecehkan dan melampaui batas yang seharusnya.
“Saya mengalami kesulitan mencari makna kata ‘kiblat’ kembali, takut maknanya berbeda dengan yang dimaksud dalam agama Islam. Poster film ini memang menyeramkan, sementara judulnya ‘Kiblat’,” ungkap Kiai Cholil dalam unggahan di media sosialnya.
“Namun, saya berusaha mencari arti ‘kiblat’, yang seharusnya hanya mengacu pada Ka’bah, arah yang dituju oleh umat Islam dalam sholat,” tambahnya.
Baca Juga: Teuku Ryan Bantah Minta Nafkah Anak kepada Ria Ricis
Kiai Cholil juga menegaskan bahwa film ‘Kiblat’ tidak layak untuk dinikmati sebagai hiburan, karena potensinya untuk menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Ia menuntut agar film tersebut tidak ditayangkan, khawatir akan menjadi sarana untuk memperburuk citra ajaran agama Islam.
“Jika benar film ini mengandung unsur yang merugikan ajaran agama, maka film ini harus ditarik dan tidak boleh diputar,” tegasnya.
Pendapat Kiai Cholil juga mengindikasikan kekhawatiran terhadap praktik dunia perfilman yang sering kali menggunakan kontroversi sebagai strategi promosi. Ia menyesalkan bahwa agama sering dimanipulasi demi keuntungan bisnis, yang seharusnya tidak dibiarkan dan harus dilawan.
Ustaz Hilmi Firdausi menegaskan bahwa para pembuat dan produser film di Indonesia harus berhenti memproduksi film horor seperti ‘Kiblat’.
Menurutnya, film semacam itu tidak memiliki nilai edukasi sama sekali, bahkan dapat menimbulkan ketakutan terhadap ibadah salat bagi sebagian orang.
Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Sensor Film, Ervan Ismail, mengungkapkan bahwa proses sensor untuk film ‘Kiblat’ belum dilakukan. Hingga saat ini, yang diperiksa hanya poster dan trailer film tersebut.
Baca Juga: Video Detik-Detik Pemuda 18 Tahun Jadi Penyebab Utama Tabrakan Beruntun di Gerbang Tol Halim
Ervan menjelaskan bahwa film ‘Kiblat’ masih dalam tahap evaluasi oleh LSF, dan pihak pembuat film telah diberi catatan atas konten yang dipertanyakan. Keputusan selanjutnya tetap berada di tangan pembuat film.
Dengan menarik poster film ‘Kiblat’, Leo Pictures memberikan respon terhadap kritik yang diterima baik dari masyarakat, ulama, maupun kalangan sineas. Poster dan trailer film yang disutradarai oleh Bobby Prasetyo ini memang telah menjadi perbincangan hangat di publik.