Nawabineka – Menerima diri sendiri di tengah tuntutan standar sosial yang tinggi bukanlah hal yang mudah.
Namun, langkah ini penting untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan mental yang optimal.
Tekanan Sosial dan Standar Keindahan
Tekanan sosial untuk mencapai standar keindahan tertentu dapat mempengaruhi persepsi diri seseorang.
Di Indonesia, hal ini terlihat melalui media yang sering kali mempromosikan gambaran ideal yang jauh dari kenyataan.
Akibatnya, banyak individu yang merasa tertekan untuk merubah penampilan fisiknya melalui berbagai cara ekstrem.
Namun, ada juga kesadaran yang mulai berkembang tentang pentingnya penerimaan diri dan merayakan keunikan masing-masing individu.
Penerimaan Diri dan Kesejahteraan Mental
Penerimaan diri memiliki kaitan erat dengan kesejahteraan mental yang semakin diakui di Indonesia.
Studi menunjukkan bahwa individu yang menerima diri cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan hubungan interpersonal yang lebih baik.
Berbagai inisiatif lokal, seperti pendidikan kesehatan mental di sekolah, telah diupayakan untuk mendukung kesadaran ini.
Selain itu, masyarakat didorong untuk lebih terbuka dalam berbicara tentang kesehatan mental guna mengurangi stigma yang ada.
Langkah-Langkah Menerima Diri
Menerima diri memerlukan komitmen untuk memandang diri secara objektif dan penuh kasih.
Langkah awalnya adalah mengenali dan menghargai semua aspek, baik kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki.
Mindfulness atau kesadaran penuh menjadi salah satu praktik yang terbukti efektif untuk melatih kehadiran pikiran dan perasaan yang seimbang.
Dukungan dari keluarga dan lingkungan sosial yang positif juga signifikan dalam proses ini, memberi ruang bagi individu untuk menjadi diri mereka yang sebenarnya.